Batik Hingga Sambal Jamblang Diserbu
Momen berkumpul dengan keluarga di kampung halaman akan segera usai. Para pemudik tidak lama lagi balik ke perantauan untuk bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasa. Oleh-oleh khas kampung halaman pun menjadi suatu hal yang wajib dibawa para pemudik ke daerah perantauan. PUSAT oleh-oleh baik toko batik ataupun kuliner khas Cirebon dipenuhi pengunjung. Kondisi itu pun tampak di Pasar Batik Cirebon. Para pemudik dari Jakarta dan berbagai wilayah berkunjung ke pasar milik pemerintah itu untuk membeli oleh-oleh batik. Salah seorang pedagang batik, Saiful Rohman mengakui, kios batik miliknya mulai dipadati pengunjung beberapa hari menjelang Lebaran. Hingga Senin (20/7), kios miliknya pun masih ramai dikunjungi pemudik. \"Alhamdulillah sejak H-3 sudah ramai. Memang pas puasa kemarin sepi, tapi menjelang Lebaran, mulai ramai. Banyak yang datang,\" ujarnya, kemarin (20/7). Omzet kios miliknya pun melonjak drastis. Pendapatannya bisa berkali-kali lipat dari hari biasanya. \"Alhamdulillah rezeki Lebaran. Dari pagi ada terus yang datang,\" tuturnya. Dirinya memprediksi, kondisi Pasar Batik akan ramai hingga setidaknya akhir pekan ini. Hari ini pun, Saiful menduga Pasar Batik akan ramai karena merupakan puncak arus balik. “Biasanya sampai H+10 ramai,” ujarnya. Pedagang lainnya, Ade, mengakui jika penjualan di Pasar Batik melonjak usai Lebaran. \"Ya sampai sekarang masih ramai, Mbak. Ada yang dari Jakarta, Cirebon atau dari daerah lain,\" tuturnya. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon Erry Achmad Husaeri menjelaskan, ramainya Pasar Batik menjelang dan sesudah Lebaran membantah isu bahwa Pasar Batik terancam sepi lantaran diterapkannya tol Cipali. Pasar Batik, kata dia, merupakan daya tarik tersendiri, sehingga tidak terpengaruh jika pemudik di jalur pantura menurun dan beralih menggunakan tol Cipali. \"Justru dengan adanya tol Cipali ini mendukung pengembangan Pasar Batik. Karena akses masyarakat ke Cirebon semakin mudah,\" jelasnya. Penerapan rest area di Pasar Batik oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon sendiri merupakan salah satu cara pemerintah untuk mempromosikan Pasar Batik. Hal itu diduga menjadi salah satu penyebab terdongkraknya jumlah kunjungan masyarakat. Ke depan, Erry pun berharap Pasar Batik bisa terus berkembang. Semua pihak pun diharapkan bisa membantu mempromosikan dan mengembangkan Pasar Batik. \"Semoga ke depan bisa semakin ramai. Dan saya harap pengembangan Pasar Batik ini tidak hanya menjadi konsentrasi disperindag saja, tapi juga seluruh instansi,\" jelasnya. Selain pasar batik, berbagai toko oleh-oleh khas Cirebon pun diburu para pemudik. Misalnya saja Toko Oleh-oleh Daud di Jl Tengahtani. Berbagai oleh-oleh khas Cirebon pun diburu, khususnya krupuk udang dan mlarat, tape khas Kuningan hingga sambal nasi Jamblang. Pemilik Toko Oleh-oleh, Daud mengatakan, toko miliknya mulai ramai didatangi pengunjung khususnya pemudik sehari sebelum Lebaran. Hingga kemarin (20/7), pemudik dari berbagai wilayah silih berganti untuk membeli aneka jenis oleh-oleh. “Sehari sebelum Lebaran mulai ramai. Kayaknya sampai minggu ini masih ramai,” ujarnya. Lonjakan pengunjung ini pun membuat omzet toko oleh-oleh milik Daud meningkat tajam. Bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, pendapatan pada menjelang dan usai Lebaran diakui Daud meningkat hingga 10 kali lipat. Bahkan untuk melayani para pemudik yang hendak membawa oleh-oleh khas Cirebon, jam operasi toko akhirnya ditambah. Jika sebelumnya pukul 21.00 WIB sudah ditutup, kini Toko Daud buka hingga pukul 23.00 WIB. “Apalagi ada tol Cipali, jadi semakin ramai,” jelasnya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: