GP Hongaria Jadi Favorit Ricciardo

GP Hongaria Jadi Favorit Ricciardo

  Budapest - Driver tim Red Bull, Daniel Ricciardo, menyambut balapan seri GP Hongaria dengan antusias. Beradu cepat di sirkuit Hungaroring merupakan favorit pebalap asal Australia itu. Di musim balap tahun lalu, Ricciardo berhasil memenangi tiga balapan. Salah satunya didapat saat melakoni balapan di Hongaria. Oleh karena itu, Ricciardo menjadikan Hungaroring sebagai salah satu lokasi balapan favoritnya. Apalagi balapan di Hongaria ini tepat sebelum break musim panas, dia sudah bisa membayangkan pesta seusai lomba pada akhir pekan ini. Ricciardo mengaku senang dengan suasana di kota Budapest, yang banyak dengan restoran dan juga bar untuk menghabiskan waktu bersantai setelah lomba. \"Ada banyak alasan untuk pergi ke GP Hongaria. Secara pribadi, saya suka balapan ini di musim panas Eropa saat Anda mempunyai temeratur tinggi dan --biasanya-- cuaca yang sangat bagus, ditambah ini balapan terakhir di jeda musim panas dan membuat semua orang dalam suasana hati yang bagus,\" kata Ricciardo di Planet F1. \"Di sana biasanya ada pesta yang menyenangkan di hari Minggu malam, dan karena sedang jeda maka semua orang ingin tinggal dan bersenang-senang. Budapest merupakan kota yang keren, ada restoran yang bagus dan banyak bar, sangat menyenangkan, banyak penggemar setia, dan pada dasarnya tempat luar biasa untuk menggelar grand prix. Itu versi pendeknya,\" imbuhnya. Sebelumnya diberitakan, bursa transfer pembalap alias silly season di Formula 1 untuk musim 2016 mulai memanas pada Jumat (17/7) waktu setempat. Penyebabnya, kabar ditekennya deal untuk memboyong Valtteri Bottas dari Williams-Mercedes ke Ferrari. \"Korbannya\" sudah pasti Kimi Raikkonen. Bukan rahasia lagi jika Ferrari sedang mengejar jawaban \"ya\" dari pembalap Finlandia itu untuk satu kursi balapnya musim depan. Itu setelah performa Raikkonen tak kunjung membaik sepanjang berjalannya sembilan seri di paro pertama musim 2015. \"Kimi tidak cocok dengan dua mobil terakhir Ferrari. Dia juga tidak sreg dengan manajemen baru (Ferrari). Bahkan, kadang-kadang dia juga tampak tidak percaya diri dengan dirinya sendiri,\" cetus koresponden Corriere dello Sport, Fulvio Solms kepada Speed Week. Sederet kandidat dijajaki. Sebagian menemui jalan buntu. Salah satunya bintang Red Bull-Renault, Daniel Ricciardo. Kontraknya sampai akhir 2016 tidak menyisakan ruang baginya untuk pergi. Ditambah lagi bosnya di Red Bul yang ogah menjual aset berharganya itu. Sebenarnya status Bottas tak kalah rumit. Dalam kontraknya, Williams punya opsi untuk memperpanjang masa kerja pembalap yang finis ke empat klasemen akhir musim lalu tersebut hingga 2016. Artinya, Ferrari harus menyepakati kesepakatan finansial dengan Skuad Grove jika serius mau memboyong pembalap 25 tahun tersebut. Nah, poin kompensasi tersebut yang kabarnya sempat mengganjal kesepakatan antara dua tim rival tersebut. Tanpa menyebut detailnya, Corriere menyatakan bahwa kesepakatan menarik Bottas dari Williams yang difasilitasi sang manajer Didier Coton bernilai wah, U$D 13 juta (Rp270 miliar). Meski manajemen Bottas sangat membuka diri atas tawaran Ferrari, kabar kesepakatan awal yang berhembus Jumat itu bisa jadi berubah. Dalam otobiografi mantan pembalap F1 Mark Webber diceritakan bahwa pada pertengahan 2012, pembalap Australia itu sudah memegang surat kontrak dengan Ferrari untuk musim 2013, tapi setelah mempertimbangkan banyak hal akhirnya tim Italia itu memilih tetap mempertahankan Felipe Massa. Sama seperti hengkangnya Sebastian Vettel ke Ferrari musim lalu, dilorotnya nama Kimi Raikkonen dari tim Kuda Jingkrak bakal menjadi kunci terjadinya perombakan besar susunan pembalap F1 untuk musim depan. (net/cak)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: