Duh, Korban Tewas Miras Jadi 12

Duh, Korban Tewas Miras Jadi 12

Satu Korban Merupakan Remaja asal Majalengka CIREBON- Korban tewas miras oplosan bertambah lagi. Yang terbaru, 2 warga dari Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, dan seorang warga Majalengka, juga meregang nyawa akibat miras oplosan. Korban tewas terbaru warga Kasugengan Kidul adalah SG (26) dan SR (25). Satu korban lagi adalah AS (17), warga Desa Kedung Kencana, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. Sebelumnya, 9 warga asal Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, meninggal karena miras oplosan. Dengan tambahan data baru itu, berarti pesta miras saat Lebaran telah merenggut nyawa 11 warga Kabupaten Cirebon, dan 1 dari Majalengka. Salah satu korban selamat yang kini dirawat di RSUD Arjawinangun, SN (25), mengakui ia dan beberapa rekannya menggelar pesta miras pada hari Minggu (19/7) di desa setempat. Saat itu mereka menenggak miras jenis Gilbert yang dioplos dengan bir. Miras itu, kata SN, ia peroleh dari temannya. Sebenarnya SN sudah merasakan keanehan sejak hari Minggu. Dia merasakan pusing yang begitu hebat setelah minum. Perutnya pun terasa sakit dan tubuh terasa panas. Saat itu SN tak berani terus terang. Dia takut dimarahi orang tua. Bahkan malam itu ia tak pulang dan menginap di rumah rekannya. “Pusingnya gak ilang-ilang, mual terus. Dua hari gak bisa bangun, yang bawa ke sini (rumah sakit, red) juga bukan orang tua,” ujarnya kepada Radar, kemarin. SN sendiri datang ke IGD RSUD Arjawinangun bersama dua rekannya. mereka langsung mendapat pertolongan medis. Namun dua rekannya yang tidak kuat akhirnya meregang nyawa dan langsung dibawa pulang untuk dimakamkan di Kasugengan Kidul. Juragan Desa kasugengan Kidul, Toni, mengakui saat ini ada dua warganya yang dirawat di RSUD Arjawinangun. “Awalnya bawa tiga dulu, setelah dua meninggal dan dibawa pulang. Tadi dibawa lagi satu korban, sekarang masih dirawat, mudah-mudahan kondisinya membaik,” tuturnya. Ia menambahkan tidak mengetahui persis jenis miras yang diminum para korban. Menurutnya ia hanya mendapatkan informasi bahwa ada warganya yang overdosis akibat miras oplosan. “Minumnya di mana, siapa saja, dan yang diminum apa kita juga belum tahu,” ungkapnya. Sebelumnya, terungkap jika para korban menggelar pesta miras di lima tempat. Antara lain tiga tempat di Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan, satu tempat di Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, dan satu tempat lagi di Jatitujuh, Majalengka. Kelompok pertama yang menggelar pesta miras di Jatitujuh Majalengka diikuti sekitar 12 remaja. Usai pesta miras, dua remaja kemudian tewas, sementara 10 lainnya menjalani perawatan. Kelom­pok dua menggelar pesta miras di Desa Ujung Gebang. Di situ diikuti oleh 7 remaja, 1 remaja kemudian tewas. Kelompok ketiga menggelar pesta miras di Desa Ujung Gebang. Kelompok ini beranggotakan 5 orang, dua orang di antaranya meregang nyawa. Kelompok keempat menggelar pesta miras masih di Desa Ujung Gebang. Tiga orang yang mengonsumsi miras di kelompok ini salah satunya meninggal dunia. Sementara kelompok terakhir yang menggelar pesta miras di Desa Luwung Kencana, dua orang tewas sementara lainnya menjalani perawatan. Mereka menggelar pesta miras sejak hari Lebaran Jumat (17/7) hingga Sabtu (18/7). Para korban pun berjatuhan dari mulai hari Sabtu. Mereka rata-rata mengeluhkan tubuh terasa panas, kepala pusing, dan perut mulas. Sejumlah korban yang selamat yang ditemui Radar mengaku tak mencampurkan apapun ke dalam miras yang mereka beli dari dua pedagang di Desa Ujung Gebang. Dugaan sementara miras tersebut dibuat sendiri oleh pedagang dengan racikan dan dosis yang tak diketahui kadarnya. Salah satu korban selamat, AS (16), mengatakan ia membeli miras yang sudah dikemas dalam botol air mineral dan berwarna bening. Ia tidak mencampurkan apapun ke dalam miras tersebut. Ia mengaku menenggak miras itu bersama empat orang lainnya di salah satu rumah di Desa Luwung Kencana. Dari lima orang tersebut, dua orang kemudian tewas. “Saya gak nyampur apapun ke dalam minumannya. Baru kerasa besoknya, pusingnya gak ilang-ilang dan perutnya sakit sekali,” ujarnya saat ditemui Radar di RSUD Arjawinangun. Korban lainnya, AG, mengaku bersama rekannya mencampurkan obat-obatan apotek ke dalam minuman tersebut untuk menambah kadar mabuk dalam minuman yang dibeli secara patungan itu. “Dicampur odol sama dekstro,” tuturnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: