Jumlah WP Naik Tiga Kali Lipat
KUNINGAN - Dalam dua hari ini, Kantor Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Jabar Wilayah Kabupaten Kuningan dibuat repot. Pasalnya, pasca libur Lebaran, jumlah wajib pajak (WP) yang membayar pajak melonjak. Dalam sehari, kantor yang dulunya dikenal Samsat ini melayani 1.417-1.500 WP. Padahal, pada hari-hari biasa, paling banyak WP yang membayar pajak untuk 500 kendaraan bermotor. “Seperti biasa, usai libur pasti seperti ini ramai. Sebab, ada libur lima hari kerja,” ucap Kepala Cabang Pelayanan Dispenda Provinsi Jabar Wilayah Kabupaten Kuningan, Dra Hj Susiawati MAP kepada Radar, kemarin (23/7). Susi yang didampingi Kasi Penerimaan dan Penagihan, Iis Aisah menyebutkan, jumlah yang naik tiga kali lipat itu bisa terlayani di titik tempat yakni kantor induk sebanyak 1.000 lebih KBM, di KCP bank bjb Luragung 278 KBM dan Samsling sebanyak 133 KBM. Untuk yang jatuh tempo pada masa cuti, pihaknya memberikan toleransi hingga tanggal 23 Juli. Bagi yang lebih dari tanggal itu maka kena denda. Hal ini sudah dipahami oleh WP. Sebenarnya, kata Susi, untuk pembayaran pajak bisa dilakukan maksimal enam bulan sebelum jatuh tempo. Kalau ternyata dinilai terlalu lama bisa juga dilakukan satu bulan sebelum jatuh tempo. “Kami sudah memberikan kemudahan, tinggal bagaimana WP memanfaatkannya. Sebenarnya dengan untuk membayar pajak sangat mudah, terlebih ada layanan E-Samsat. Dengan layanan ini bisa membayar di ATM lebih simpel karena tidak perlu antre,” ucap Susi lagi. Untuk ke depan, kata dia, pihaknya ingin membuka outlet pambayaran seperti di Luragung. Adapun dua wilayah yang dibidik adalah Cilimus dan Ciawigebang. Apabila terwujud maka memudahkan pelayanan. Dari pantauan Radar, kebanyakan WP yang membayar adalah mereka yang merantau ke Jakarta. Kebanyakan sepeda motor yang digunakan untuk usaha. “Saya mau berangkat ke Jakarta, motornya mau bayar pajak dulu biar tenang. Motor ini saya gunakan untuk belanja ke pasar,” ucap Maman yang memiliki kios di pinggir pemukiman warga. Berbeda dengan Maman, Toto Haryanto justru akan melakukan bea balik nama. Kebetulan pada tahun ini ada program BBN gratis sehingga ketika mudik dari Banten langsung memutuskan untuk mutasi. “Lumayan, program BBN gratis ini bisa berhemat pengeluaran karena harus bayar satu persen dari nilai jual mobil,” ujarnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: