Ngantuk dan Minim Lampu

Ngantuk dan Minim Lampu

Mabes Polri Selidiki Laka Tol Cipali, Korban Tewas Bertambah MAJALENGKA- Mabes Polri menerjunkan tim di area Tol Cipali Km 166 Desa Surwangi, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, kemarin (25/7). Tim tersebut menyelidiki penyebab kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang (korban kritis meninggal) tersebut. Kasubdit Lakalantas Mabes Polri AKBP Dedi Suharyanto menjelaskan, tim turun untuk mencari penyebab laka maut tersebut. Saat ini, tim mengumpulkan data untuk dianalisis lebih lanjut. “Karena masih harus dianalisis, jadi kronologi kecelakaan ini belum diketahui. Kami akan coba analisis mulai dari sebelum, saat, dan setelah insiden,” jelasnya. Tapi dugaan sementara, kata Dedi, kecelakaan yang melibatkan mobil Innova dengan Bus Setia Negara itu disebabkan human error. Pengendara Innova diduga kelelahan dan mobil oleng saat dalam kecepatan tinggi. “Untuk sementara diduga pengemudinya mengantuk sehingga oleng kemudian ditabrak oleh bus. Sementara untuk kepastian penyebab baru bisa diketahui besok (hari ini, red),” lanjutnya. Sementara Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Moechgiyarto SH MHum turut mengecek lokasi kecelakaan. Dikatakannya, sebagian besar kecelakaan yang terjadi di tol Cipali murni disebabkan kurang kehati-hatian pengendara. Termasuk kecelakaan di kilometer 166. “Kebanyakan kecelakaan yang terjadi di ruas tol Cipali ini karena kelalaian para pengendara. Pemicu kecelakaan diduga karena jalanan yang sepi sehingga pengendara akhirnya melaju dengan kecepatan tinggi,” jelasnya. Sementara Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Rezkhy Satya Dewanto SIK menambahkan penyebab lain banyaknya insiden di tol terpanjang di Indonesia itu karena minimnya rambu dan penerangan jalan. “Jika malam hari kondisi jalan gelap, dan minimnya rambu-rambu bisa menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di tol Cipali,” katanya. Sementara pantauan koran ini di RSUD Arjawinangun siang kemarin, keluarga Korban sudah datang menjemput jenazah. Mereka tidak menyangka rombongan yang hendak kembali ke Jakarta setelah menghadiri kegiatan pernikahan di Solo itu mengalami kecelakaan maut di tol Cipali. “Sebelum mendapatkan kabar kejadian ini, saya sempat khawatir. Saya kepikirkan rombongan ini, karena Mas Triwahyono hanya bisa nyupir di kota, tidak pernah nyupir di jalur tol,” kata salah satu kerabat korban di rumah sakit. Sementara perwakilan Jasa Raharja Edi Supriyadi mengatakan pihaknya akan menanggung semua biaya perawatan korban Mira Ayu Prisilia. Dia berharap korban yang selamat ini mengikuti program BPJS agar biaya pengobatan dapat dari Jasa Raharja dan BPJS. “Surat tanggungan pengobatan ini akan ditandatangani pada hari Senin, karena korban saat ini kondisinya masih kritis,” ujarnya. Seperti diberitakan, kecelakaan yang merenggut nyawa para korban terjadi Jumat malam (24/7) sekitar pukul 23.35 di tol Cipali KM 166. Mobil Innova nopol B 1805 EKX yang dinaiki para korban diduga masuk ke jalur berlawanan. Mobil lantas bertabrakan dengan Bus Setia Negara nopol E 7607 YC yang melaju kencang dari arah Jakarta. (bae/arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: