Disdikpora Keluarkan Surat MOS
Tidak Mau Kecolongan, Sekolah Siap Mematuhinya KUNINGAN - Banyaknya keluhan dari para orang tua terkait pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) tahun ini langsung direspons oleh pihak Disdikpora Kuningan. Kemarin (27/7), Disdikpora langsung mengeluarkan surat imbauan yang ditunjukkan kepada seluruh kepala SMP, SMA/SMK yang ada di Kuningan. Dalam surat bernomor: 427/1900/PORA/2015, bahwa Disdikpora akan menindaklanjuti banyaknya laporan dari masyarakat mengenai pelaksanaan kegiatan MOS tahun 2015, banyak tugas-tugas yang diberikan kepada siswa memberatkan siswa dan orang tua. Sehubungan dengan hal itu, Disdikpora mengimbau kepada kepala sekolah agar mengevaluasi dan menghentikan MOS apabila ada kegiatan yang memberatkan siswa. Pihak sekolah bisa menggantinya dengan kegiatan yang bersifat positif dan mendidik, serta tidak memberatkan orang tua siswa. “Sudah kami edarkan surat tadi pagi (kemarin, red) ke semua sekolah. Bahkan banyak yang ditelepon langsung agar informasi dari Disdikpora cepat sampai,” ucap Kadisdikpora Kuningan, Drs A Taufik Rohman MSi MPd melalui Sekertaris Disdikpora Kuningan, H Dedi Supardi MPd. Pihaknya yakin, apa yang dilakukan oleh pihak sekolah tidak ada unsur lain selain mendidik. Karena sudah jelas aturannya, yakni kegiatan MOS harus jauh dari tindakan peloncoan, pelecehan dan kekerasan. “Kami yakin, dengan ada surat ini, pihak sekolah akan mematuhinya demi kebaikan semua pihak,” ucap dia. Sementara itu, beberapa pihak sekolah yang dihubungi Radar mengaku sudah menerima surat tersebut. Bahkan, ada yang ditelepon langsung oleh Disdikpora. “Saya sudah menerima surat dari Disdikpora dan berjanji akan menepatinya. Saya kira selama ini kami tidak macam-macam dengan persyaratan,” dalih Kepala SMPN 2 Kuningan, Wawan MPd. Senada dengan Wawan, Kepala SMPN 1 Kuningan, Supriyadi MPd menerangkan, pihaknya siap mematuhi imbauan dari Disdikpora itu. Pihaknya tidak akan memberatkan siswa dalam kegiatan MOS ke depannya. “Mengenai surat MOS, saya sudah ditelepon sama Pak Kadis, Pak Kabid dan juga oleh Pak Dede Rusli (anggota DPRD),” ucap Supriyadi. Terpisah, Wakasek Bidang Kesiswaan SMKN 3 Kuningan, Khaerudin mengakui bahwa surat sudah diterimanya. Bahkan, orang nomor satu di Disdikpora ikut hadir dalam pembukaan MOS hari pertama kemarin. “Kami siap mematuhi imbauan dari Disdikpora. Pihak sekolah tidak ada niatan lain selain mendidik. Terkait persyaratan yang harus membahwa kue pia basah, sebenarnya tidak perlu dipersulit, tinggal beli kue, lalu dibanjur air. Jadilah kue pia basah. Itu sih hanya menguji kretifitas siswa,” ucap Khaerudin sambil tertawa. Sementara itu, meski ada imbauan dari Disdikpora, tapi tetap saja siswa harus membawa persyaratan makanan dan minuman yang macam-macam. Contohnya membawa makanan ratu kerajaan almon (silver queen), banana city (pisang ambon) dan permen kribo (permen super zuper). “Ah, bohong, kata siapa anak tidak disuruh bawa yang macam-macam? Saya, meski tengah sakit kepala, terpaksa belanja ke swalayan harus beli barang bawaan untuk bekal anak MOS. Apa sulitnya besok bawa ini? Tinggal sebutin, kan gampang tidak harus menebak-nebak,” ucap Suryani dengan nada kesal. Dia mengapresiasi langkah Disdikpora mengedarkan surat imbauan. Kalau bisa, kata dia, tinjau langsung ke tiap sekolah, apa benar sudah tidak diberlakukan apa yang merepotkan siswa. Apalagi, Mendikbud sudah mengeluarkan surat edaran kepada bupati dan walikota tentang pencegahan praktik perpeloncoan, pelecehan dan kekerasan. “Saya juga tidak setuju dengan kegiatan MOS yang menyusahkan siswa dan orang tua. MOS itu harus kegiatan positif dan bermanfaat bagi siswa,” timpal Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi PKB, Arifudin SP yang tengah mengunjungi SMAN Kadugede. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: