Panahan Loloskan Dua Wakil ke Rio
JAKARTA - Ika Yuliana Rochamawati membungkam kritikan membuktikan dirinya masih Srikandi panahan terbaik Indonesia, ketika berhasil memastikan satu tiket untuk berlaga di Olimpiade Rio 2016. Kepastian itu didapatkan setelah atlet berumur 26 tahun itu menembus delapan besar dengan menyingkirkan unggulan ketujuh, Ya Ting Tan asal Taiwan dengan skor 6-4 (30/7). Meski, peraih medali emas SEA Games 2015 tersebut gagal melangkahkan kakinya ke babak selanjutnya,ketika dikalahkan atlet asal Georgia, Khatuna Narimanidze dengan skor 7-3. Meski kandas, namun masuk ke babak delapan besar sudah menggaransi satu tempat bagi Ika untuk mewakili Indonesia di Olimpiade Rio 2016 di nomor women’s individual recurve. Sebab untuk nomor individu, syarat untuk lolos Olimpiade adalah ketika berhasil masuk di delapan besar kejuaran dunia. Raihan impresif Ika tersebut ternyata menular ke pasangannya ketika merebut medali emas di nomor mixed recurve pada SEA Games 2015, Riau Ega Agatha Salsabila. Namun berbeda dengan Ika, jalan yang dilalui Ega lebih terjal. Sebab atlet 24 tahun itu sejatinya gagal masuk delapan besar ketika takluk di tangan atlet asal Brasil Dalmeida Marcus degan skor tipis 5-6. Beruntung bagi Ega, masih ada dua slot tersisa yang diperebutkan oleh atlet-atlet yang gagal melaju ke babak delapan besar dan masih belum mengamankan tiket ke Rio 2016, lewat secondary tournament Copenhagen 2015 Olympic Qualification. Pada turnamen tersebut, Ega melaju kencang sampai partai puncak sebelum dikalahkan oleh Florian Kahllund asal Jerman, dengan skor (3-7). Namun hasil itu sudah cukup untuk menambah satu tiket ke Olimpiade Rio 2016. Dengan begitu, maka cabor panahan untuk sementara ini berhasil meloloskan dua wakil. Lewat Ika dan Ega. Khusus untuk Ika, ini kan menjadi Olimpiade ketiga setelah sebelumnya tampil di Olimpiade 2012 London serta Olimpiade 2008 Beijing. Sayang, hasil tersebut gagal diikuti oleh nomor tim beregu recurve putra dan putri Indonesia. Tim beregu recurve putri gagal masuk babak eliminasi (hanya diambil 16 besar babak kualifikasi,Red) ,setelah pada menempati peringkat -17 di babak kualifikasi. Sedangkan tim beregu recurve putra hanya menempati peringkat ke-33. “Kegagalan tim beregu putra dan putri karena cuaca di Denmark sangat dingin hingga 15 derajar celcius, yang awalnya kami prediksi hanya 18-20 derajat,adaptasi jadi kurang. Anginnya juga sangat kencang. Tapi nanti kami akan mencari kuota tim beregu lagi lewat pra kualifikasi di zona Asia bulan November di Bangkok,\" ujar Manajer panahan Indonesia Adhi Purnomo, kemarin (31/7). Namun untuk saat ini kebersilan dua atlet panahan Indonesia tersebut patut disyukuri. Selanjutnya, menurut koordinator cabang akurasi Satlak Prima M.Asyik, setelah kejuaraan tersebut rampung,pihaknya akan memanggil baik itu atlet, dan manajer maupun pelatih utnuk menghadap Satlak Prima. “Nanti akan ada briefing khusus sebelum mempersiapkan kejuaraan pra kualifikasi di Bangkok. Karena kami masih mencari kuota di nomor beregu,\" ujar Asyik. Sampai saat ini berarti baru tiga atlet yang berhasil memastikan diri tampil di Olimpiade, satu dari cabor atletik lewat Maria Natalia Londa serta Ika dan Ega dari cabor panahan. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: