Kemarau Bakal Lebih Panjang

Kemarau Bakal Lebih Panjang

Saat Tanah Mulai Retak, Sumur pun Banyak Kehabisan Air Musim kemarau tahun ini bakal lebih panjang. Sementara puncak musik kemarau diprediksi bakal terjadi pada bulan Oktober mendatang. Suhu rata-rata pada musim kemarau antara 24-35 derajat celcius. Sedangkan saat puncak musim kemarau bisa mencapai maksimum 37 derajat celcius. FORCASTER BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin mengatakan, puncak kemarau normalnya pada awal bulan Oktober. Puncak musim kemarau sendiri bisa dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya posisi matahari tepat berada di atas pulau Jawa antara 0-8 derajat lintang selatan. Selain itu, faktor suhu permukaan laut (SST) di perairan Indonesia yang dingin. Hal itu, lanjut Faiz, bisa menyebabkan berkurangnya konvektivitas atau penguapan. Sehingga imbasnya juga pembentukan awan-awan hujan menjadi jarang terjadi. Dengan demikian, cahaya matahari yang berada tepat di atas pulau Jawa, akan langsung menyinari ke permukaan bumi tanpa terhalangi awan. \"Dampaknya akan merasakan kondisi yang panas terik dan kering. Itu terjadi pada puncak musim kemarau, saat posisi matahari tepat berada di titik 0-8 derajat,\" ungkapnya. Di lain sisi, Faiz juga menyebutkan musim kemarau tahun ini bakal lebih panjang dari tahun sebelumnya. Hal ini karena adanya efek dari fenomena el nino. \"Iya, musim kemarau tahun ini akan panjang karena adanya el nino dengan level moderat atau sedang,\" terang Faiz. Diperkirakan, elnino akan terjadi sampai bulan November dan akan menguat pada bulan Agustus ini. El nino ini akan menyebabkan berkurangnya intensitas curah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kekeringan. Selain itu juga, menyebabkan mundurnya awal musim hujan. Faiz menerangkan, el nino merupakan gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (sea surface temperature-SST) di Samudera Pasifik sekitar equator (equatorial pacific) khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru). Karena lautan dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim. Dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia (pasifik equator bagian barat) umumnya hangat. Oleh karenanya, proses penguapan mudah terjadi dan awan-awan hujan mudah terbentuk. Namun ketika fenomena el nino terjadi, suhu permukaan laut di pasifik equator bagian tengah dan timur menghangat, justru perairan sekitar Indonesia umumnya mengalami penurunan suhu. Hal ini menyimpang dari kondisi biasanya. Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia khususnya di wilayah selatan equator. \"Namun el nino ini bukan salah satunya penyebab kekeringan/kemarau panjang, tetapi ada faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti suhu permukaan laut (SST), dan dipole mode,\" jelasnya. Dampak musim kemarau panjang, sangat dirasakan oleh warga yang berada di daerah minim sumber air bersih. Di Kota Cirebon sendiri terjadi di wilayah Argasunya, tepatnya di Blok Cadas Ngampar. Hampir di setiap musim kemarau tiba, warga selalu was-was untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya. Taryono, warga Cadasngampar mengungkapkan, saat ini warga Cadas Ngampar sangat bergantung pada lima sumur mata air yang saat ini ada di wilayah tersebut. Sumur itu kadang kala menyusut tatkala kemarau panjang. \"Warga harus mengantre kalau ingin mendapatkan air bersih, setiap hari dari pagi hingga malam penuh terus oleh warga bergantian,\" ucapnya. Selain dari lima sumur itu, warga juga membeli air bersih dari pedagang air jeriken keliling. Musim kemarau memang menjadi momok yang menakutkan bagi warga Blok Cadas Ngampar Kampung Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon. Pasalnya, lebih dari 400 Kepala Keluarga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Untuk itu, mereka pun ingin agar sumur artesis di wilayah tersebut diperbaiki kembali oleh pemerintah. \"Kita bukan tidak mau berusaha, karena beberapa kali kita coba membuat sumur, airnya gak ada, kalaupun ada ya asin. Cuma lima sumur itu yang airnya bagus,\" ujar Taryono kepada Radar, kemarin.       Pihaknya juga mencoba mengusulkan bantuan pengiriman air bersih kepada Pemerintah Kota Cirebon. Namun, pengiriman air bersih itu hanya berlangsung sampai musim hujan tiba. \"Pengiriman hanya seminggu dua kali, itu pun juga dipakai untuk salat Jumat. Inginnya kita sehari bisa satu tangki,\" ungkapnya. Di samping kesulitan untuk memenuhi air bersih buat kebutuhan keluarga, warga juga kesulitan memenuhi pengairan untuk bercocok tanam. Sehingga sawah pun mengalami gagal panen. Sejumlah lahan kekeringan, sampai tanahnya retak-retak. \"Ya warga hanya mengandalkan air di lima sumur itu saja, kadang mereka harus ngantre sampai malam, mereka bergantian, air sumur sampai kehabisan,\" tukasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: