ISL Musim Baru Diputar Oktober
PSSI Enggan Libatkan BOPI JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi belum juga mencabut SK 01307 terkait pembekuan PSSI. Meski begitu, otoritas tertinggi sepak bola nasional itu masih tetap eksis melakukan manuver terkait perkembangan sepak bola. Itu terlihat dari 15 hasil keputusan rapat Executive Committee (Exco) PSSI di Jakarta, kemarin (3/8). Ya, ada sejumlah keputusan penting yang diambil oleh organisasi pimpinan La Nyalla Mattalitti itu. Di antaranya adalah, menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015-2016 pada pekan ketiga Oktober mendatang, sementara kompetisi Divisi Utama musim baru rencanannya digelar pada pekan kedua bulan November. \"Kami akan segera berkomunikasi dengan pihak kepolisian terkait rencana kompetisi ini,\" kata Wakil Ketua PSSI Hinca Panjaitan ketika membaca 15 keputusan Exco PSSI tersebut. \"Kami harus segera melakukan aktivitas dan mengaktifkan kembali sepak bola nasional. Karena posisi hukum kami di pengadilan sudah sangat jelas,\" kata pria yang juga menjabat Sekjen Partai Demokrat itu. Meski begitu, terkait rencana akan digelarnya kompetisi musim baru tersebut, menurut Hinca, PSSI enggan membicarakannya dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Dengan alasan, kewenangan tertinggi untuk mengeluarkan izin keamanan terkait semua kompetisi sepak bola nasional ada di tangan kepolisian. “Belum ada pertimbangan untuk kami akan ke BOPI. Kami akan memaksimalkan komunikasi dengan pihak kepolisian terlebih dahulu,\" lanjut Hinca. Pertimbangan PSSI untuk tudak melibatkan BOPI dalam memutar kompetisi musim baru ini bisa jadi akan menjadi blunder tersendiri. Betapa tidak, posisi BOPI sudah jelas, mereka adalah kepanjangan tangan negara untuk memverifikasi semua even olahraga profesional di Indonesia, termasuk ISL. Dan, kewenangan BOPI itu sudah terbukti. Musim lalu ISL tidak bisa digelar setelah tidak adanya rekomendasi BOPI lantaran Arema Cronus dan Persebaya Surabaya yang dinyatakan masih memiliki masalah legalitas oleh BOPI, tetap diijinkan untuk ikut berkompetisi oleh PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi. Hinca juga menambahkan bahwa, mereka juga akan melaporkan Imam Nahrawi ke Presiden Joko Widodo. Alasannya, sang menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dianggap tidak mematuhi putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Timur yang telah memenangkan gugatan PSSI atas SK Menpora. Sementara itu, Heru Nugroho Sekjen BOPI mengatakan bahwa, sikap PSSI yang enggan melibatkan mereka dalam menggelar kompetisi musim baru tersebut, bisa menjadi polemik baru dalam membangun sepak bola nasional. “Karena kewenangan kami diberikan oleh negara. Jadi, kalau ada operator kompetisi yang enggan melibatkan kami, justru itu pelanggaran hukum,\" kata Heru. Pria asal Malang ini juga menambahkan bahwa, meski kedekatan PSSI dengan pihak Kepolisian sangat intim, namun bukan berarti mereka mendapat jaminan izin keamanan bila tidak mendapat rekomendasi BOPI. \"Karena kami sudah menandatangani pakta integritas untuk masalah ini,\" tegasnya. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: