LPP Diduga Jadi Faktor Anak Stop Sekolah
KUNINGAN - Entah karena faktor laju pertumbuhan penduduk yang tidak melonjak, tahun ini, jumlah anak yang melanjutkan ke tingkat SD/MI dipastikan menurun. “Meski belum semua UPTD menyerahkan jumlah data anak yang melanjutkan ke SD/MI, tapi kami sudah memastikan tahun ini angkanya menurun. Sepertinya karena laju pertumbuhan di Kuningan yang bisa ditekan,” ucap Kadisdikpora Kuningan, A Taufik Rohman melalui Kasi Pendas, Emup Muplihudin kepada Radar, kemarin (4/8). Sebagai bukti, kata dia, untuk UPTD Kecamatan Nusaherang, tahun lalu jumlah anak yang sekolah sebanyak 365 orang. Pada tahun ini hanya 298 orang. Ini mengalami penurunan sebanyak 67 orang. “Itu satu UPTD. Sedangkan Kuningan ada 32 UPTD. Jumlah SD sendiri ada 642 sekolah. Dengan rincian, enam di antaranya adalah SD swasta,” terangnya. “Kami belum bisa menyebut angka pastinya secara detil karena data tiap UPTD belum disetorkan. Padahal, kami sangat menanti data tersebut,” ucap mantan ketua GP Ansor Kuningan itu. Sekadar informasi, jumlah siswa yang lulus SD/MI pada tahun ini adalah 20.224 siswa. Untuk tahun ini Disdikpora Kuningan menargetkan semua siswa yang lulus UN SD/MI itu melanjutkan ke jenjang SMP/MTs. Pada tahun lalu, hanya 99,6 persen yang lanjut sekolah, sehigga masih ada 0,4 persen yang tidak melanjutkan. Terpisah, Sekretaris BKBPP Kuningan, Drs Dede Rusyono MSi menyebut, menurunnya angka anak melanjutkan ke SD/MI bisa banyak faktor. Untuk laju pertumbuhan penduduk, kata dia, alasan ini bisa diterima karena berdasarkan data jumlah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Kuningan adalah 0,48 persen. Angka ini, kata dia, terbilang bagus karena di bawah angka 1 persen. Sedangkan jumlah penduduk Kuningan saat ini 1,1 juta jiwa. Tapi, faktor LPP bukan faktor penting tingkat melanjutkan pendidikan menurun. “Tingkat melanjutkan ke sekolah juga bisa dipengaruhi faktor migrasi. Jangan lupa, tingkat urbanisasi Kuningan itu tinggi. Bisa saja jumlahnya tetap, tapi warga memilih menyekolahkan di kota lain karena dia bekerja di Jakarta, misalnya. Dengan begitu, jumlah yang yang melanjutkan di Kuningan berkurang. Selain itu juga faktor migrasi dari luar daerah yang masuk ke Kuningan sangat kecil, sehingga angka peningkatan melanjutkan sekolah bisa ketahuan,” beber dia. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: