Pengalaman McLaren Bisa Terulang

Pengalaman McLaren Bisa Terulang

MARANELLO - Liburan semestinya waktu yang tepat untuk melepaskan sejenak beban pekerjaan dan stress. Namun masih ada yang terus mengganjal di benak Presiden Ferrari Formula 1 Maurizio Arrivabene, yang membuatnya tetap menanggung beban pikiran di tengah liburannya. “Beban” itu tak lain adalah menentukan nasib Kimi Raikkonen di Skuad Kuda Jingkrak tahun depan. Awak media, dimanapun ditemuinya, selalu menyelipkan pertanyaan sama soal Raikkonen. Karena memang benar-benar belum waktunya untuk mengambil keputusan, Arrivabene pun sempat kesal menghadapi cecaran wartawan. “Menarik, karena setiap kali pertanyaan yang sama ditanyakan, kalian (media) selalu mengatakan: ‘Anda (Arrivabene) selalu memberikan jawaban yang sama’. Di saat yang sama kalian tidak sadar kalau kalian menanyakan pertanyaan yang sama!,” gerutunya dilansir Autosport. Setelah spekulasi yang bergulir selama musim panas dimana Valtteri Bottas bakal menggantikan Raikkonen, media jadi punya amunisi lebih untuk memberondong Arrivabene pertanyaan tentang line-up pembalap Ferrari tahun depan. Sudah bukan rahasia lagi jika tim Italia itu bernafsu memboyong Bottas ke Maranello. Juga dengan Daniel Ricciardo atau Nico Hulkenberg. Pilihannya terbaiknya tentu yang paling available dan punya modal sama atau lebih baik dari Raikkonen. Sebenarnya ketiganya masih terikat kontrak dengan timnya sampai akhir musim depan. Tapi kontrak tetaplah kontrak, tidak ada pasal yang diukir di atas batu sehingga tidak bisa diubah. Tentu serombongan wartawan F1 itu hampir putus asa untuk memaksa Arrivabene akhirnya mengumumkan line up pembalapnya musim depan. Lantaran kursi kosong yang ditinggalkan Raikkonen adalah kunci silly season musim ini. Tapi apakah Ferrari benar-benar akan melepas Raikkonen dengan berbagai pertimbangan berat? Kalau dilihat dari kontribusinya pada klasemen konstruktor, tentu Raikkonen jauh di bawah rekan setimnya Vettel. Berbandingannya sampai lebih dari 50 persen 160 raihan Vettel dan 76 untuk Raikkonen. Bahkan kalau berhadap-hadapan dengan Bottas, posisi Raikkonen tetap kalah. Padahal di atas kertas mobil Ferrari tentu lebih baik jika dibandingkan dengan Wiliiams-Mercedes. Namun Raikkonen tetap saja pembalap berstatus mantan juara dunia. Direktur Teknik Ferrari James Allison, sebelum GP Hungaria pernah mengatakan, Raikkonen punya sama cepatnya dengan Vettel. Bedanya Vettel tidak melakukan kesalahan. Tidak diragukan lagi Raikkonen adalah salah satu pembalap terbaik F1 dalam sejarah F1. Jika Ferrari nantinya punya pimikiran yang dengan McLaren musim lalu, dimana mereka dipusingkan dengan memilih antara mempertahankan Jenson Button atau menggantikannya dengan bintang muda Kevin Magnussen musim ini. Namun dengan pertimbangan status juara dunia dan polularitas akhirnya McLaren memilih Button. Sama dengan Raikkonen yang lebih dikenal publik. Ferrari akan dimudahkan saat mencari sponsor. Jadi jika memilih cara pandang konservatif di dunia F1, Raikkonen masih lebih menjual daripada Bottas. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: