Ning Zetao Catat Sejarah

Ning Zetao Catat Sejarah

KAZAN - Ada seorang atlet yang menjadi kesayangan nomor satu orang Tiongkok saat ini. Namanya Ning Zetao. Kemarin, Ning menjadi juara dunia renang nomor 100 meter gaya bebas pada Kejuaraan Dunia 2015 di Kazan, Rusia. Catatan waktunya 47,84 detik dan membuatnya menjadi juara dunia asal Asia pertama dari nomor sprint bergengsi tersebut. Nama Ning meledakkan media sosial Tiongkok. Hashtag “Ning Zetao membuat sejarah” menjadi trending topic di Weibo, ditulis oleh lebih dari 66 juta akun. Perenang 22 tahun asal Zhengzhou, provinsi Henan tersebut menyamai rekor yang dicapai superstar tenis Tiongkok, Li Na yang pensiun tahun lalu. Ning yang letnan di angkatan laut Tiongkok itu menjadi sosok yang tiba-tiba begitu kondang di Weibo, mengundang begitu banyak pengagum. “Dia adalah suami impian bagi semua orang,” kata host televisi CCTV Lu Jian di akun pribadinya. “Dalam semalam, setiap perempuan akan tergila-gila. Gambar setiap sudut otot perutnya berkeliaran dalam WeChat saya,” imbuh Jian. Ning memang sangat tampan. Dengan tubuhnya yang kekar-tegap, atlet 191 sentimeter itu memang akan mudah membuat perempuan manapun termehek-mehek. Tapi bukan itu tujuan Ning. “Namaku Ning Zetao. Saya dari Tiongkok, dan saya ingin menunjukkan pada dunia bahwa saya bisa!,” ucapnya dalam wawancara dengan situs resmi FINA. Performa Ning memang impresif. Dia mengalahkan perenang Australia Cameron McEvoy dengan selisih waktu cuma 0,11 detik. Bintang Argentina Federico Grabich merengkuh perunggu dengan catatan 48.12 detik. “Aku sebenarnya tidak menargetkan medali apapun ketika datang ke sini. Bermimpi pun tidak,” tutur Ning kepada Reuters. “Saat aku menyentuh dinding finish, aku tidak menyangka menjadi yang tercepat. Rasanya begitu luar biasa ketika melihat papan waktu,” tambahnya. Ini juga menjadi medali emas pertama Ning di level dunia. Kariernya sempat terpuruk ketika pada 2011 gagal lolos tes doping. Dalam darahnya mengalir Clenbuterol. Zat tersebut diduga masuk saat dia memakan daging yang terkontaminasi bahan kimia tersebut. “Kejadian itu menjadi pelajaran berharga seumur hidupku,” tuturnya. Setelah dilarang bertanding satu tahun akibat kejadian itu, Ning kembali bangkit  pada 2013. Di tahun itu dia memecahkan rekor Asia di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas pada kejuaraan nasional Tingkok. Puncaknya, di Asian Games 2014 dia merebut empat emas dari 50 dan 100 meter gaya bebas. Plus 4x100 meter gaya bebas dan 4x100 meter gaya ganti. Kemenangan kemarin juga membuatnya semakin percaya diri menyongsong Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia berharap kembali mempertahankan torehan manisnya. Selain Ning, pada hari kelima Kejuaraan Dunia Renang 2015 Tiongkok menamhah satu emas dari 50 meter gaya punggung putri. Fu Yuanhui naik di podium tertinggi dengan 27,11 detik. Dia mengalahkan perenang Brasil Etiene Medeiros yang finis kedua dengan waktu 27,26 detik. Hasil tersebut membuat Tiongkok untuk sementara berada di peringkat ketiga klasemen sementara. Mereka mengumpulkan 4 emas, 1 perak, dan 5 perunggu. Amerika Serikat masih memimpin untuk sementara dengan 5 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Australia menguntit dengan 5 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. (irr/nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: