Tim Transisi PSSI Bekerja Lambat

Tim Transisi PSSI Bekerja Lambat

    Kick-off Piala Kemerdekaan Menghitung Hari, Media Pemegang Hak Siar Belum Ada JAKARTA - Keseriusan Tim Transisi PSSI untuk menggelar turnamen Piala Kemerdekaan patut dipertanyakan. Betapa tidak, saat kick-off even yang dikhususkan untuk tim-tim Divisi Utama itu tinggal menghitung hari, mereka malah belum menyiapkan sejumlah fasilitas turnamen dengan maksimal. Rencananya, even turnamen itu akan digelar pada 15 Agustus nanti. Nah, salah satu yang paling vital dari turnamen itu yang belum dipersiapkan oleh tim bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi itu adalah pemegang hak siar turnamen. Hingga saat ini, Tim Transisi belum menunjukan stasiun televisi mana yang akan diberikan tanggung jawab untuk menjadi penyiar resmi semua pertandingan di turnamen itu. Fakta lambannya kinerja Tim Transisi PSSI itu diungkapkan sendiri oleh salah satu anggota mereka Cheppy T Wartono. Menurutnya, mereka baru akan mengumumkan stasiun mana yang berhak memegang hak siar itu pada awal pekan nanti. Rencana diumumkan pada pekan depan tersebut tentunya sangat tidak ideal, mengingat jadwal turnamen tinggal lima hari lagi. \"Saat ini kami baru dalam tahap negosiasi dengan mereka. Ada empat stasiun televisi nasional yang bersedia untuk menjadi partner kami,\" kata Cheppy, kemarin (9/8). \"Memang, ada banyak faktor dan beberapa hal penting yang harus kami pertimbangkan sebelum memutuskan stasiun mana yang layak kami ajak kerjasama,\" lanjut pria asal Jakarta ini. Sejauh ini, memang ada empat stasiun televisi yang disebut-sebut berkeinginan mendapat hak siar turnamen itu. Mereka adalah, Kompas TV, NET TV, SCTV dan Indosiar. Nah, untuk mendapat hak siar tersebut, para stasiun televisi nasional itu harus siap-siap mengeluarkan isi dompet mereka lebih banyak. Sebab, Tim Transisi PSSI sudah memberikan harga Rp25 miliar untuk turnamen itu. \"Artinya, stasiun televisi mana yang bersedia menjadi pemegang hak siar, maka dia harus menyediakan anggaran minimal sama atau lebih dari yang sudah ditentukan oleh Tim Transisi itu. Nah, media mana yang sudah menyatakan kesediannya\" Cheppy memilih bungkam. \"Tunggu saja, nanti kami mengumumkannya secara resmi,\" ucapnya. Sebelumnya, Tommy Kurniawan salah satu anggota lain Tim Transisi PSSI mengatakan, total anggaran Rp 25\" Miliar itu sudah sesuai dengan total pengeluaran yang pantia habiskan untuk memutar turnamen. Mulai dari pembayaran match fee setiap pertandingan sampai dengan total hadiah yang diperebutkan. \"Tapi, yang kami inginkan adalah even ini harus bisa disiarkan langsung, karena untuk mendekatkan masyarakat dengan sepak bola,\" kata Tommy. \"Tim-tim yang bertanding juga akan jauh lebih bersemangat,\" tambahnya. Sementara itu, General Manager Kompas TV Buyung Wijaya Kusuma mengatakan bahwa sepertinya Tim Transisi sudah punya pilihan terkait media mana yang bakal mereka percayakan untuk memegang hak siar turnamen yang akan diikuti oleh 24 tim Divisi Utama itu. Hanya saja, karena ada alasan lain, membuat nama stasiun itu di keep oleh Tim Transisi PSSI sendiri. \"Untuk memutuskan siapa pemegang hak siar itu, paling lambat satu minggu sebelum kick-off, atau awal pekan lalu,\" ujar pria yang akrab di sapa Boy itu. \"Karena, dalam dunia penyiaran, tidak mungkin ada media yang akan bersedia bila ditunjuk secara tiba-tiba dan sangat mepet dengan waktu pertandingan. Sebab, mereka juga butuh waktu untuk mempersiapkan crew juga,\" timpalnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: