Tandang Bukan Masalah

Tandang Bukan Masalah

West Bromwich v Manchester City

\"Premier_League_Logo_(2007-Current)\"WEST BROMWICH - Premier League pekan pertama berjalan dengan sulit bagi big four alias empat klub favorit juara. Manchester United unggul 1-0 melalui gol bunuh diri dengan Tottenham Hotspur, Chelsea ditahan seri 2-2 oleh Swansea City, dan Arsenal tumbang di kandang menjamu West Ham United (0-2). Nah, tinggal satu lagi yang belum turun lapangan, Manchester City. Di atas kertas, meski bermain di kandang lawan, tim asuhan Manuel Pellegrini itu tidak akan kesulitan melawan West Bromwich Albion dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 3 pukul 01.55 WIB). Lihat saja rekor bentrok kedua tim. Sejak 2010/2011, City selalu menang, tak pernah seri ataupun kalah ketika bermain kandang maupun tandang. Jadi, prediksi di atas kertas, ini bukan masalah bagi The Citizens. Namun, apakah benar begitu? \"Semua pertandingan di Premier League sangat sulit, terutama di awal. Sebab, semua tim ingin mendapat start musim yang baik. Bermain tandang pada pekan pertama tak sama seperti bermain kandang. Namun, kami yakin bisa mendapat hasil yang positif,\" katanya Pellegrini, manajer City kepada Press Association. Probabilitas memainkan trio Argentina, Sergio Aguero, Martin Demichelis, dan Pablo Zabaleta teramat kecil, mengingat mereka baru saja bergabung dengan tim pasca Copa Amerika. Sebagai penggantinya, pelatih bisa memainkan Bacary Sagna di posisi full back kiri, Eliaquim Mangala sebagai bek tengah dan Wilfried Bony di ujung tombak. \"Bony adalah pemain yang bagus. Dia hanya tidak beruntung musim lalu karena mengalami cedera di Piala Afrika dan cedera sesudahnya. Kami memiliki skuad yang siap untuk meraih gelar keempat kalinya. Dan, saya pikir, Bony akan sangat penting untuk mengisi skuad itu,\" katanya. Masih jadi teka-teki pola permainan seperti apa yang akan diperagakan Pellegrini, dini hari nanti. Pada pramusim lalu, dia sempat mencoba taktik baru memakai formasi 4-3-3 dan meninggalkan pola poros ganda 4-2-3-1. Hasilnya? Gagal. Mereka ditekuk AS Roma, dibantai Real Madrid 1-4 dan Stuttgart 2-4. Kedatangan Raheem Sterling dari Liverpool membuat fleksibilitas perubahan formasi bisa dilakukan City tanpa mengganti pemain. Formasi 4-2-3-1 bisa berubah menjadi 4-3-3 dengan mendorong Sterling dan Navas sejajar dengan ujung tombak. Kemampuan Yaya Toure menjadi gelandang serang membuatnya terdorong berduet dengan David Silva untuk menyerang serta meninggalkan Fernandinho sendirian sebagai gelandang bertahan. Saat pramusim terlihat dengan jelas Pellegrini memberi keleluasaan kepada Sterling. Dia kerap berganti posisi jadi gelandang sayap, tengah, bahkan penyerang. Dalam soal pergantian posisi, musim lalu per gamenya dia melakukan 2,1 disposisi. Angka yang cukup besar. Sebab, pemain-pemain lain hanya berkisar 0,5-1 disposisi. Raihan sama dalam urusan menggiring bola. Per gamenya dia mencatatkan 3 dribble sukses. Skill dan kecepatannya membuat bek-bek lawan sulit menerapkan man-to-man marking. Namun, lawan yang dihadapi kali ini adalah West Bromwich yang dibesut Tony Pulis. Tak ada yang menyangkal, Pulis dikenal pelatih yang tetap ortodoks memegang filosofi Inggris klasik, kick and rush.  Dia senang memainkan bola-bola panjang, memakai pemain-pemain besar tinggi menjulang. Sesuatu hal yang dibenci oleh Sterling. Pemain berusia 21 tahun tersebut lemah dalam duel-duel body contact. Faktor emosi pemain cukup jelek, banyak kritikan muncul, Sterling sering melakukan pelanggaran sia-sia saat bola lepas dari kakinya. Lima kartu kuning musim lalu jadi buktinya. Karena itu, harga 49 juta Pounds dirasa mahal bagi seorang anak muda yang masih temperamen seperti Sterling. \"Dia melakukan sesuatu dengan baik awal musim ini. Dia ingin di sini dan ingin tantangan baru. Hal itu tak layak untuk dikritisi. Saya pikir, kami akan mempunyai pemain yang sukses musim ini,\" ucap Pellegrini membela Sterling. Kehadiran Ferran Soriano dan Txiki Begiristain yang pernah menjadi orang dalam La Masia, akademi milik Barcelona, dikabarkan menarik minat Pellegrini untuk memaksa timnya memainkan umpan-umpan pendek dalam formasi 4-3-3 yang jadi khas tiki-taka ala Barca. Hal inilah yang jadi spesialis Sterling musim lalu bersama Liverpool. Skema ini bisa dipakai untuk membongkar pertahanan Pulis yang dikenal selalu bermain rapat. Melawan City, Pulis merasa gugup. \"Pengalaman membuat Anda banyak belajar. Apabila Anda tidak siap untuk beradaptasi, maka Anda akan kalah,\" kata Pulis sebagaimana dilansir Daily Mail. Melawan West Bromwich bisa jadi eksperimen terakhir Pellegrini memantapkan pakem barunya, menjelang pekan kedua nanti menghadapi Chelsea. Siapa juga yang berani coba-coba strategi melawan sang juara bertahan? (wam/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: