Tidak Masalah Tanpa Wawali

Tidak Masalah Tanpa Wawali

\"lapsus-kpemkot\"MANTAN Komisioner KPU Kota Cirebon, M Irsad Sidik SH menganggap polemik pemilihan wakil walikota yang tidak jelas kelanjutannya, sebenarnya tidak perlu dibuat rumit. Kalau pun tanpa ada wakil walikota, sebenarnya bisa tetap berjalan dan tidak perlu sampai terganggu roda pemerintahannya. Buktinya dulu sebelum ada wakil walikota dan dirinya menjabat eselon II, roda Pemerintahan Kota Cirebon di bawah kendali walikota bisa tetap berjalan dengan baik, pembangunan kota terus berkembang. Karenanya, Irsyad heran rebutan kursi wakil walikota berimbas terhadap roda pemerintahan, dan akhirnya dewan kurang maksimal bekerja karena terpecah konsentrasinya menjadi panlih wakil walikota yang berakhir deadlock. “Dulu hanya ada walikota saja tidak ada persoalan kok, kenapa justru sekarang tidak ada wakil walikota malah muncul masalah?” tandas mantan Sekwan ini. Pria yang juga mantan kepala Dinas Pendidikan ini mengingatkan Walikota Drs Nasrudin Azis SH untuk bisa lebih lembut menyikapi persolaan wakil walikota. Ngototnya Azis menginginkan wakil, bentuk kerasnya sikap walikota, yang akhirnya berdampak tidak maksimalnya walikota menjalankan tugas pemerintahan. Mantan Walikota Cirebon, Dr H Agus Alwafier By MM juga berpendapat Kota Cirebon tidak membutuhkan seorang wakil walikota. \"Dua tahun itu masa yang pendek untuk mengejar pekerjaan rumah yang numpuk terhenti,\" kata dia. Apabila dilihat waktu yang semakin sempit, maka butuh figur yang mampu membangun dan memberdayakan segala potensi Kota Cirebon. \"Kalau memasang yang lain pasti tak bisa sinergis sepanjang periode itu, berarti cuma-cuma dan inefisisensi. Jadi lebih baik tidak usah ada wakil, sehingga Cirebon aman dari persengkokolan politik,\" ulasnya. Senada, Ketua At-Taqwa Center, Ahmad Yani mengatakan jika melihat kondisi saat ini, dia berpendapat lebih baik Kota Cirebon tanpa ada wakil walikota. Terkecuali jika ada calon independen yang mau membangun Kota Cirebon lebih baik. \"Mengenai kinerja walikota juga saat ini masih belum jelas, arahnya mau ke mana?\" tukas Yani. Dewan Ingin Wakil Walikota Tapi Tidak Puas Kinerja Walikota Bagaimana dengan pandangan para politisi? Politisi Partai Gerindra H Heru Cahyono. Secara tegas dirinya menyatakan Kota Cirebon tidak perlu wakil walikota dan cukup walikota menjalankan roda pemerintahan sampai dengan tahun 2018, masa berakhirnya jabatan walikota. Keberadaan wakil kepala daerah termasuk wakil walikota, selama ini terbukti tidak efektif dalam menjalankan roda pemerintahan. Justru yang muncul ke publik perbedaan pandangan hingga pembagian porsi tugas yang tidak jelas. “Sudahlah tidak usah ada wakil walikota, tidak penting ada wakil walikota, cukup walikota saja supaya pemerintahan berjalan fokus,” kata Heru Cahyono. Alasan Heru menolak wakil walikota bukan tanpa alasan, keberadaan walikota Drs Nasrudin Azis sebagai kepala daerah progress-nya masih mengecewakan. Tidak ada pembangunan monumental atau terobosan besar yang dilakukan Azis. Justru yang muncul hanya rutinitas kegiatan dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan Azis cenderung sibuk memikirkan E-2 tapi melupakan tugas pemerintahan yang bertumpuk. “Kalau ditanya puas atau tidak atas kinerja walikota, saya tegaskan tidak puas atas kinerja walikota,’’ tandasnya. Politisi Partai Demokrat, H Ayatulloh Roni SE justru mengaku puas atas kinerja walikota. Hanya saja, Roni tidak secara jelas menyebutkan alasan dirinya puas terhadap kinerja Walikota Nasrudin Azis. Sedangkan untuk posisi perlu tidaknya wakil walikota, Roni menyatakan dirinya tidak setuju ada wakil walikota. ‘’Sudahlah cukup walikota saja, tidak perlu wakil walikota,’’ ujar Roni singkat. (abd/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: