“Kami akan Tingkatkan Kinerja Semua Sektor”

“Kami akan Tingkatkan Kinerja Semua Sektor”

\"lapsus-kpemkot\"KEJAKSAN - Jajak pendapat yang dilakukan Radar Cirebon, mendapat apresiasi dari Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH. Segala kritik, saran dan masukan yang ada, akan dijadikan bahan evaluasi peningkatan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon. Hanya saja, khusus untuk keberadaan wakil walikota (Wawali), Walikota Azis menegaskan sangat butuh wawali sebagai pendamping dan pembagi tugas kerja menata pemerintahan, meningkatkan pelayanan masyarakat, hingga pembangunan. Walikota Nasrudin Azis mengatakan, sejak awal dia ingin memiliki wawali. Hal ini dibuktikan dengan pengajuan dua nama sesuai amanat Undang-Undang (UU). Dengan demikian, keberadaan wawali menjadi salah satu hal yang ditunggu. Hanya saja, dinamika politik masih berjalan. Namun, Azis menegaskan sikapnya untuk memiliki wawali. “Saya sejak awal ingin ada wawali. Tetapi dinamika politik sampai seperti ini. Semua sudah berusaha untuk mencari jalan terbaik. Keberadaan wawali sangat penting,” ujarnya kepada Radar, Minggu (9/8). Terkait hasil jajak pendapat seluruh elemen masyarakat yang mayoritas menilai kinerjanya selama memimpin masih belum memuaskan, hal itu menjadi bahan evaluasi dan semangat untuk terus meningkatkan kinerja ke depan. Selama ini, ucap Azis, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, ada kendala yang perlu dicarikan solusinya. Seperti, penyerapan anggaran masih belum optimal dan masih adanya pejabat yang ragu-ragu menjalankan tugasnya karena khawatir terjerat kasus hukum. “Kami akan tingkatkan kinerja semua sektor,” tukasnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi mengatakan, setiap bulan ada evaluasi penyerapan anggaran dan kinerja SKPD. Dalam hal ini, instruksi Walikota Azis sangat jelas. Yakni, semua program kegiatan harus berlari dan cepat. Khususnya yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat. “Kita membentuk tim evaluasi penyerapan APBD. Kita pantau terus dari sisi kinerja dan lainnya,” ujarnya kepada Radar, Minggu (9/10). Minimnya penyerapan anggaran pada APBD murni tahun 2015, disebabkan karena banyak anggaran masuk ke APBD Perubahan. Hal itu, ucap Asep Dedi, ditambah dengan kendala lain seperti petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak juknis) dari provinsi dan pusat yang terlambat. Padahal, juklak juknis itu menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan. Di samping itu, masih ada kehati-hatian dari pegawai dalam melaksanakan program dan kegiatan. “Mereka khawatir masuk ranah hukum. Ini menjadi kendala,” jelasnya. Untuk itu, Asep Dedi atas perintah Walikota Azis melakukan pertemuan rutin dengan seluruh kepala SKPD membahas kendala dan keluhan yang mereka hadapi, serta mencari solusinya. Pada sisi lain, peningkatan kinerja dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) hingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), telah tersistem dengan baik. Memastikan semua berjalan baik, setiap Senin dan Jumat, Asep Dedi berkeliling ke seluruh SKPD. Tidak hanya itu, dia membentuk forum diskusi tingkat pimpinan untuk memecahkan persoalan dan komunikasi antara SKPD dengan walikota. Terkait hasil jajak pendapat yang dilakukan Radar Cirebon, Asep Dedi sangat mengapresiasi sebagai bentuk kepedulian dan pengawasan. Masukan, kritik dan saran dari seluruh elemen masyarakat itu akan menjadi pertimbangan peningkatan kinerja Pemkot Cirebon. Tentang butuh tidaknya wawali, Asep Dedi menilai keberadaan wawali sangat diperlukan agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan optimal. Sebab, adanya walikota dan wawali lebih menjaga kondusivitas eksternal maupun internal. “Kinerja walikota sudah sesuai aturan dan tugasnya. SKPD berjalan baik, tapi masih ada hambatan yang harus segera diselesaikan,” ucap pria berkacamata itu. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: