Pawai Alegoris Diguyur Hujan

Pawai Alegoris Diguyur Hujan

KUNINGAN - Kendati diguyur hujan, pawai alegoris tetap  berlangsung semarak, kemarin (5/8). Sedikitnya 200 kelompok dari berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, sekolah, perguruan tinggi, kelurahan, desa, Ormas, klub motor, komunitas BMX, paguron pencak silat tampil dalam pawai setahun sekali tersebut. Kondisi itu mengakibatkan Jalan Siliwangi, mulai Bundaran Cijoho sampai Taman Kota diblokir aparat kepolisian. Pasalnya, rentetan panjang pawai mencapai puluhan kilometer. Bahkan sampai menumpuk ke Jalan Pramuka dan Komplek Stadion Mashud. Selain peserta pawai, ribuan masyarakat sudah berjubel untuk menyaksikan pawai dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-512 Kuningan dan HUT Kemerdekaan ke-65 RI di sepanjang Jalan Siliwangi sejak pukul 12.00. Kendati hujan, baik peserta pawai alegoris maupun masyarakat tidak mau beranjak kemanapun. Mereka tetap antusias dan rela basah kuyup diguyur hujan. Tampilan kreatif peserta pawai alegoris beragam. Mulai penonjolan seni budaya, potensi hasil bumi, program kegiatan, kekompakan, kesiagaan, olahraga ketangkasan, sampai pada ilmu bela diri. Tak jarang dari mereka juga melakukan simulasi kreatif dihadapan Wakil Bupati H Momon Rochmana, Hj Utje CH Suganda, Wakil Ketua DPRD H Toto Suharto dan unsur Muspida diatas panggung kehormatan. Diantara mereka juga banyak yang memberikan kado, bunga dan hasil bumi kepada para pimpinan daerah tersebut. Dari seluruh aksi pawai, peserta pawai dari Universitas Kuningan (Uniku) tampak paling menonjol. Selain diikuti oleh 300 lebih mahasiswa, tampilan mereka dikemas dengan penuh kreatifitas tinggi. Bertemakan anti kekerasan, mereka menunjukan aksi teater jalanan yang memukau. Selain Uniku, juga tampil secara memukau Tim Tagana Dinsosnaker dan pasukan Paskibraka SMPN 2 Kuningan. Pawai alegoris baru putus pukul 15.30 atau 3 jam sejak pukul 12.30. Ketua Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kuningan, Asep Taufik Rohman MSi, merasa bangga dengan tampilan seluruh peserta Pawai Alegoris tersebut.  ”Ini sebagai rasa syukur kita karena sebentar lagi bulan suci Ramadan tiba. Sekaligus rasa syukur kemerdekaan negara ini dan hari jadi Kuningan,” ucap Taufik. Menurut dia, pawai alegoris mengandung makna untuk menumbuhkan kembali semangat dan motivasi tinggi masyarakat Kuningan dalam pembangunan diberbagai bidang, apalagi seni budaya. Banyaknya penampilan seni budaya dalam apawai menunjukan bahwa Kuningan kaya budaya. Dengan memelihara budaya, masyarakat Kuningan akan kuat. Karena memiliki karakter menjunjung tinggi warisan para leluhur. Budaya juga bisa membentengi dampak negatif globalisasi. ”Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kuningan yang telah berpartisipasi dalam pawai alegoris ini sehingga sukses,” ungkapnya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: