Febe Menangis Sendirian

Febe Menangis Sendirian

  JAKARTA - Air mata pemain tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti jatuh juga setelah menelan kekalahan pada laga perdananya. Kemarin (11/8) di Istora Senayan, dari delapan wakil Merah Putih yang bermain, cuma Febe yang tersisih di babak pertama kejuaraan dunia. Febe kalah rubber game lawan Pai Yu Po (Taiwan) dengan skor 21-18,13-21,9-21 dalam waktu 64 menit. Dengan takluknya Febe, maka Linda Wenifanetri menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang tersisa. Kekalahan Febe kemarin diakui pemain PB Djarum Kudus itu murni kesalahannya yang kurang pintar mengantisipasi lawan. Sebagai pemain unggulan ke-16, Febe seharusnya diuntungkan melawan pemain yang bermain rangkap di ganda putri. \"Dari awal mikir kalau lawan ini juga pemain dobel. Sehingga tidak bisa diajak reli. Malah sebaliknya dia bisa meladeni saya. Saya terbawa tempo permainan lawan yang merugikan buat saya,\" ucap Febe. Di game kedua terlihat sekali Febe hanya sekadar berusaha mengembalikan bola Yu Po. Minim sekali inisiatif dari mantan penggawa pelatnas tersebut untuk menyerang. Penampilan Febe ini sangat bertolak belakang dibandingkan ketika mencapai delapan besar di superseries premier Indonesia Open bulan lalu. \"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia untuk hasil hari ini (kemarin,red.). Saya juga mendoakan teman-teman yang masih bertahan di kejuaraan dunia ini untuk terus bisa melaju,\" ucap Febe dengan mata memerah saat konfrensi pers kemarin. Nah, ganda campuran Indonesia Riky Widianto/Richi Puspita Dili nyaris mengikuti jejak Febe terjungkal kemarin. Bertemu pasangan Malaysia Wong Fai Yin/Chow Mei Kuan, Riky/Richi berjuang 75 menit sebelum akhirnya menang 18-21,21-18,22-20. Usai laga, Richi mengatakan sempat tegang di poin-poin krusial untuk game kedua dan ketiga. Setelah ketinggalan 14-16 di game kedua, Riky/Richi menyamakan 18-18 lalu merebut game kedua. Seperti kompak membuat dag dig dug, Riky/Richi tertinggal 14-17, kemudian menyamakan 20-20 dan memenangi laga. \"Buat game ketiga kami bermain spekulasi. Kami mencoba nyolong dengan service. Untungnya pemain putri Malaysia tak siap dan kami merebut kemenangan tersebut,\" ujar Richi. Richi berkata tak ada niat menyepelekan dua Malaysia tersebut. Sebelumnya keduanya pernah bertemu di grand prix gold India Open Januari lalu. Ketika itu, Riky/Richi menang juga dengan rubber game. Soal target di kejuaraan dunia ini, Riky mengucap harus lebih bagus dibandingkan tahun lalu di Kopenhagen Dennmark. Tahun lalu, Riky/Richi kalah di babak kedua. Tahun ini mereka berharap bisa mencapai delapan besar. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: