Panggung Pemain Afrika

Panggung Pemain Afrika

Cetak Sepertiga di Antara 30 Gol Pekan Pertama LONDON - Pekan pertama Premier League adalah panggung bagi para pemain-pemain Afrika. Dari sepuluh laga yang berlangsung, pemain Afrika punya andil atas 30 persen gol yang tercipta. Mereka mencetak 10 gol di antara 30 gol. Itu adalah angka terbesar dibandingkan pemain asal benua lain. Sebanyak 50 persen di antara 10 gol itu merupakan penentu bagi tim masing-masing. Dua gol pemain asal Al Jazair, Riyad Mahrez, membawa Leicester City unggul 4-2 atas Sunderland. Jumlah sama dicapai gelandang Pantai Gading, Yaya Toure yang membantu Manchester City meluluhlantakan West Brom dengan skor 3-0. Sedangkan satu gol mantan penyerang Benin, Rudy Gesterde, sudah cukup membuat Aston Villa meraup penuh di Vitality Stadium, kandang AFC Bournemouth. Hal yang sama dilakukan striker Senegal, Cheikhou Kouyate. Dia membuat Petr Cech di-bully karena melakukan blunder, hingga membuat Arsenal menelan malu kalah 0-2 di kandang sendiri. Sedangkan Andre Ayew (Ghana), Pappis Cisse (Senegal), Arouna Kone (Nigeria), dan Odion Ighalo (Pantai Gading), mampu membuat gol penyama kedudukan yang bertahan hingga akhir pertandingan. Banyak pelatih memuji penampilan para pemain Afrika tersebut. Pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini misalnya. Meski sudah berumur 32 tahun, pelatih Cile itu yakin Toure bisa tetap produktif. Kata dia, kemenangan penguasaan bola atas West Brom disebabkan perpaduan Toure dan David Silva. \"Saya selalu mengatakan musim lalu adalah sebuah musim yang asing bagi Yaya. Dia memulainya dengan banyak masalah, kematian saudara dan agennya. Saya kira dia tidak fokus atas apa yang dilakukannya tahun lalu. Dia seorang pemain penting bagi kami. Sulit bagi seorang pemain (bermain bagus) ketika memiliki banyak masalah,\" ujarnya dikutip dari Reuters. Pujian juga mengalir kepada Cheikhou Kouyate. Pelatih West Ham United, Slaven Bilic, merasa gol pemain berusia 25 tahun ini ke gawang Cech murni karena kejelian Kouyate, bukan blunder Cech. Bilic merasa, andaikan Cech tetap berada di posisinya pun, sundulan Kouyate yang mengarah ke pojok kiri atas tetap tak bisa dibendung Cech. Sejak berubah format menjadi Premier League musim 1992/1993, hanya sembilan pemain Afrika yang bisa masuk jajaran top ten pencetak gol terbanyak dalam 23 kali kompetisi di gelar. Mereka adalah Frederic Kanoute, Yakubu Aiyegbeni, Henri Camara, Didier Drogba, Emmanuel Adebayor, Peter Odemwingie, Demba Ba, Yaya Toure dan Wilfried Bony. Beruntunglah, sepanjang sejarah sepak bola Inggris, Afrika mencatatkan seorang pemainnya yang mampu mencetak lebih dari 100 gol. Dia adalah Didier Drogba dengan 102 gol. Minimnya panggung bagi pemain Afrika tentu sebuah keniscayaan dan hal yang kurang menggembirakan bagi sepak bola Afrika. Mengingat survei dari BBC, Afrika adalah pasar paling besar kedua setelah Asia. Total ada 260 juta fans Premier League di sana. Lebih banyak ketimbang benua Eropa, yang hanya mencapai 67 juta orang. (wam/ang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: