Gedung Dewan Tak Representatif 

Gedung Dewan Tak Representatif 

  KUNINGAN – Sebagai tempat para penampung aspirasi rakyat, Gedung DPRD dinilai sudah tidak representatif lagi. Gedung yang kini berlantai dua tersebut perlu diperlebar agar tidak menghambat tugas yang diemban para wakil rakyat. Ketua Fraksi PKB, H Ujang Kosasih MSi merasa perlu dilakukan pelebaran gedung berikut halamannya. Dengan begitu, ruang-ruang rapat dapat diperluas, termasuk area parkir yang belakangan ini semakin padat kendaraan. “Selaku ketua Komisi III, saya sering mengalami rapat di ruang komisi yang sempit tatkala mengundang para pihak terkait. Saking banyaknya peserta rapat, kita saling berdesakan sehingga mengganggu konsentrasi,” ujar politisi asal Maleber itu, Jumat (14/8). Ini dialaminya belum lama ketika merapatkan evaluasi semester pertama penyelenggaraan pemerintahan tahun ini. Peserta rapat dari beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah) saling berdesakan di ruang komisi yang sempit. “Karena berdesakan, maka mengganggu konsentrasi rapat, bukan malah memikirkan materi rapat,” ungkapnya. Lantaran tiap komisi melaksanakan agenda serupa, ruang Banmus yang dianggap lebih luas pun terpakai. Waktu itu, imbuh Ujang, ruang Banmus digunakan oleh Komisi I kala mengundang mitra kerjanya. Terpaksa, pihaknya menggelar rapat di ruang komisinya sendiri. “Kondisi ini membuat kami berpikiran untuk memperlebar ruangan komisi. Bukan hanya Komisi III, tapi juga ruangan komisi-komisi lainnya. Sehingga tidak perlu berebut menggunakan ruang Banmus atau ruang Banggar yang dianggap lebih luas,” kata Ujang. Disamping itu, tiap rapat paripurna pihaknya melihat begitu banyak kendaraan roda empat yang parkir tidak beraturan. Tidak sedikit pula yang memarkirkan kendaraannya di luar area gedung sehingga kurang menjamin keamanan. “Ada mobil yang sudah masuk area gedung, terpaksa harus keluar lagi mencari tempat parkir karena tidak muat. Kondisi ini terjadi tadi (kemarin, red) pada saat mendengarkan pidato presiden,” tuturnya. Oleh karena itu, Ujang menyarankan agar Gedung DPRD diperlebar. Jika sudah luas, seberapa banyak rakyat yang menyuarakan aspirasinya ke gedung tersebut dapat tertampung. “Belakang gedung ini kan ada kantor BPLHD dan Bakesbangpol. Nah, perluas saja ke situ. Untuk dua kantor tersebut pindah ke pusat pemerintahan di kompleks KIC, Jalan Soekarno-Hatta. Itu kan sudah jadi perencanaan yang patut kita apresiasi,” usul Ujang. Sementara itu, ruang sidang utama DPRD dalam beberapa hari ini tengah diperbaiki. Namun pada saat paripurna istimewa mendengarkan pidato presiden kemarin, ruangan tersebut digunakan. Proses perbaikan tinggal memasang alat running text yang menjadi terobosan jajaran sekretariat DPRD. “Untuk perbaikan ruang sidang utama ini kita gunakan anggaran pemeliharaan. Tidak besar kok, cuma 50 juta Rupiah. Perbaikannya belum selesai, nanti kita akan pasang alat running text,” sebut Sekretaris DPRD, H Suraja MSi yang saat itu duduk di samping Ujang. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: