Perubahan Tergantung Walikota

Perubahan Tergantung Walikota

CIREBON - Kinerja PDAM Kota Cirebon masih ambura­dul. Pasalnya, hingga kini pihak menajemen belum mampu mengatasi tingginya kebocoran hingga 40 persen lebih. Untuk memperbaiki itu semua, bergantung pada ketegasan walikota sebagai owner PDAM. Anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, Budi Gunawan mengaku sudah capek bicara mengenai managemen PDAM untuk segera melakukan pembenahan. Pasalnya, berbagai saran dan masukan tidak penah didengar. “Kita sudah capek mau ngomong apapun tetap tidak ada perubahan dan tidak ada action-nya. Artinya, spirit mereka untuk melakukan perubahan itu tidak pernah ada,” ujar Budi kepada Radar, Jumat (14/8). Menurutnya, manajemen PDAM bisa berubah jika ada ketegasan dan keseriusan walikota selaku owner PDAM. Kalau tidak ada semangat untuk melakukan perubahan, sama saja bohong. “Jika tidak segera dibenahi, tingkat kebocoran semakin tinggi dan selamanya tidak bisa tertangani dengan baik dan benar,” terangnya. Dikatakannya, untuk membenahi manajemen PDAM, tentu saja dengan merombak semua jajaran direksi, kemudian menempatkan orang-orang yang berkompeten dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki internal. Di lain pihak, dia mengaku aneh dengan sikap Rafi sebagai mantan dewan pengawas yang baru selesai menjabat, tiba-tiba membeberkan kebocoran PDAM. Ketika muncul seperti ini, sama saja DP menginformasikan kepada masyarakat atas kegaga­lan­nya selama menjabat sebagai DP. “Lah emang ke mana saja selama menjabat DP? Harusnya hebat itu kalau suaranya nyaring terdengar saat menjabat, pensiunan kok baru galak,” tuturnya. Hal senada diungkapkan anggota komisi B lainnya, Imam Yahya SFil.I. Dia mengatakan, untuk memperbaiki PDAM ke depan, PDAM harus melakukan kerja-kerja taktis dan strategis untuk mengurangi kebocoran air. Artinya, semua jajaran direksi dan karyawan harus bekerja ekstra karena tingkat kebocoran PDAM sudah melebihi 40 persen. “Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk menekan tingkat kebocoran tersebut,” ucapnya. Mengenai kinerja DP, Imam mengaku, bukan kapasitasnya menilai kinerja mereka, karena hal tersebut merupakan kewenangan owner. Tapi, menurut dia, tidak ada kata terlambat jika ingin membenahi kinerja PDAM. “Hal-hal yang memang menjadi rekomendasi dalam kerangka perbaikan kinerja manajemen PDAM harus menjadi rujukan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan strategis ke depannya,” kata politisi PDI Perjuangan itu. Terpisah, Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH juga menyatakan hal serupa. “Mendi bae emang DP kuh ya, pas jabatane pengen ntok temu-temu ngomong kenceng (Ke mana saja DP itu ya, saat jabatannya mau habis tiba-tiba berbicara keras, red),” ucap Azis sambil tertawa. Meski demikian, kata Azis, pihaknya berharap ke depan PDAM akan lebih baik lagi. Calon dirtek pun saat ini sedang diproses. Dia berharap dalam waktu dekat akan segera diumumkan. Tidak hanya itu, masa jabatan dewan pengawas PDAM yang lama pun sudah digantikan dengan yang baru. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: