Kawasan Wisata Butuh Penataan

Kawasan Wisata Butuh Penataan

KUNINGAN - Campur tangan pemerintah dalam menata kawasan wisata mutlak diperlukan. Kawasan wisata Sangkanurip-Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, misalnya. Di lokasi yang banyak berdiri hotel-hotel dan kerap dikunjungi wisatawan baik domestik maupun asing, penataannya belum maksimal oleh pemerintah. Ruas jalan yang sempit, jalanan banyak yang berlubang, serta tidak adanya lahan parkir untuk kendaraan berukuran besar di sepanjang Sangkanurip-Panawuan, menyebabkan pengemudi bus wisata lebih suka memarkirkan kendaraannya di bahu jalan yang sudah sempit. Begitu juga rumah makan di wilayah itu seperti enggan menyediakan lahan untuk parkir para tamunya. Kalaupun ada, lahan parkirnya terbatas. Alhasil jika akhir pekan, mobil pengunjung berderet di sisi jalan Sangkanurip-Panawuan. Nyaris tidak ada penambahan fasilitas yang berarti dari pemerintah untuk kenyamanan wisatawan. Ruas jalan juga semakin sempit dengan keberadaan pagar dari hotel yang sedang dibangun di tempat itu. jika ada dua bus berpapasan, salah satunya bisa dipastikan harus mencari area parkir hotel. “Sebenarnya saat kami liburan di sini (Sangkanurip, red) inginnya sih jalan-jalan kalau pagi hari. Tapi karena minimnya fasilitas pendukung, akhirnya kami memilih berenang di hotel saja. Bagaiamana mau jalan-jalan? Kalau badan jalannya saja aspalnya banyak yang mengelupas. Kemudian juga tidak ada trotoar atau track jogging di sepanjang jalan Sangkanurip-Panawuan. Hal lain yang cukup sulit yakni ketika belanja oleh-oleh. Misalnya jika disediakan kendaraan khusus yang dikelola pemerintah, ini akan membuat wisatawan betah berlama-lama di Kuningan,” kata Burhan, pengunjung asal Jakarta, kepada Radar, kemarin. Kendati begitu, Burhan mengaku menyukai alam Kuningan yang dianggapnya bebas polusi dan menawarkan kedamaian. Apalagi akses jalan dari Jakarta sampai Cirebon sangat mudah dan hanya memerlukan 3 jam saja lewat tol Cipali. “kalau dulu saya sering liburan ke Puncak, Bogor. Soalnya dari Jakarta cukup dekat. Tapi dengan dibukanya tol Cipali, jarak tempuh ke Kabupaten Kuningan lebih pendek. Karena itu, saya dan keluarga memilih berlibur di Kuningan, ketimbang ke Puncak yang kerap macet kalau akhir pecan,” ungkapnya. Hanya saja dia meminta agar pemerintah atau dinas terkait menampilkan hiburan tradisional setiap bulannya. “Misalnya memberikan informasi ke travel perjalanan kalau di Kabupaten Kuningan di bulan ada ada pentas seni rudat. Informasi ini sangat dibutuhkan wisatawan agar saat berkunjung bisa memilih acara apa saja yang ingin dilihatnya. Jangan wisatawan itu datangg ke Kuningan cuma numpang tidur dan duduk saja,” saran dia. Kadisparbud, Drs Teddy Suminar MSi menyadari jika tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan pariwisata semakin berat dan kompleks. Keberadaan bandara dan selesainya pembangunan jalan tol, menjadi pintu masuk wisatawan dari berbagai kota besar ke Kabupaten Kuningan. Untuk itu, diperlukan kesiapan infrastruktur serta tenaga pemandu wisata yang benar-benar paham soal wisata di Kabupaten Kuningan berikut sejarahnya. Selain itu, dukungan dari masyarakat di sekitar lokasi wisata juga sangat dibutuhkan. “Cepat atau lambat, wisatawan dari Jakarta, serta kota-kota besar di Pulau jawa akan banyak yang berdatangan ke Kuningan. Mereka tinggal masuk ke tol Cipali-Cipularang atau dari arah tol Pejagan, wisatawan bisa langsung menuju Kabupaten Kuningan. aksesnya jauh lebih mudah dan cepat. Dan itu berarti, Kabupaten Kuningan harus siap menyambut era datangnya wisatawan dari berbagai provinsi. Termasuk penyediaan fasilitas penunjang agar wisatawan puas dan kembali ke Kuningan,” paparnya. Mau tidak mau, sambung dia, pengelola jasa wisata dan Pemkab Kuningan harus mempersiapkan diri menghadapi peningkatan jumlah wisatawan dari berbagai kota. Tugas pemerintah sendiri terbilang berat yakni menyediakan aneka fasilitas penunjang agar wisatawan yang datang merasa nyaman, dan lebih lama tinggal di daerahnya. Seperti memuluskan jalan-jalan menuju lokasi wisata, penyediaan informasi yang akurat tentang keberadaan objek wisata, dan juga membuat kawasan wisata terpadu yang memudahkan pengunjung bisa mengakses semua tempat wisata. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: