Bupati Resmikan Pembangunan Jalan Tembus Sampora
KUNINGAN - Kemeriaahan berlangsung di perempatan tembus Sampora-Caracas-Panawuan. Sebuah tenda berukuran sedang dan satunya agak kecil didirikan tepat di jalan baru yang belum rampung tersebut. Sejumlah pejabat pemkab, camat, para pelajar dari SMKN Cilimus dan perwakilan rekanan pemenang tender, Slamet Hermanto sudah menunggu sejak pukul 08.30 di lokasi tersebut. Rupanya mereka tengah menunggu kedatangan Bupati Hj Utje Ch Suganda yang akan meresmikan pembangunan jalan tembus Sampora-Panawuan. Kendati berlangsung sederhana, namun bupati terlihat semringah. Mengenakan seragam warna cokelat kaki, dipadu kerudung warna krem, Utje yang datang sekitar pukul 09.15 itu langsung duduk di kursi undangan bersama Kadis Bina Marga H dadang Darmawan SSos MSi, Kadis Tata Ruang dan Cipta Karya HM Ridwan Setiawan SH MH MSi, Asda II Drs H Nana Sugiana MSi, perwakilan rekanan Slamet Hermanto dan camat Cilimus. Prosesi peresmian pembangunan jalan sendiri berlangsung hanya sekitar satu jam. Kadis Bina Marga, H Dadang Darmawan SSos MSi ketika memberikan sambutan mengatakan, jalan tembus yang akan menjadi penghubung antarkecamatan ini merupakan pembangunan tahap lanjutan dengan tujuan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Cilimus, serta membuka akses ekonomi baru bagi masyarakat. Proses pembangunannya mulai dilakukan di tahun 2007 ketika Bupati H Aang Hamid Suganda. “Seperti yang kita tahu bahwa titik rawan kemacetan itu salah satunya ada di wilayah Cilimus. Jadi, kita membuat akses jalan yang penghubung antarkecamatan ini salah satunya antisipasi mengurai kemacetan. Pembangunan jalan ini membutuhkan anggaran yang sangat besar. Tapi, atas dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, jalan tembus ini akan rampung tepat sesuai waktunya,” papar Dadang dari atas podium. Dadang menerangkan, sampai saat ini biaya sudah terserap dalam pembuatan akses jalan dan badan jalan penghubung tersebut mencapai Rp40 miliar. Jika selesai, jalan ini menghubungkan tiga kecamatan yaitu Cilimus, Cigandamekar dan Japara. Pemerintah sendiri berencana meneruskan pembangunan jalan tembus ini hingga ke Kertawangunan. Hanya saja, jika ingin sampai ke lokasi yang direncanakan, setidaknya dibutuhkan anggaran ratusan miliar Rupiah lagi guna penuntasannya termasuk pembebasan lahan. “Pemerintah membutuhkan waktu penyelesaian pembangunan akses jalan ini sekitar tiga tahun. Untuk satu tahun, kita butuh untuk melakukan pembebasan tanah. Kalau total biaya sendiri hingga pembangunan selesai diperkirakan bisa menghabiskan anggaran 120 miliar Rupiah. Angka yang sangat besar jika melihat APBD Kabupaten Kuningan. Namun kami yakin, ibu bupati akan berhasil melobi pemerintah provinsi dan pusat untuk menggelontorkan anggaran bagi pembangunan di Kabupaten Kuningan,” katanya. Utje sendiri menyampaikan, pembangunan jalan Sampora-Caracas-Panawuan ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, khususnya infrastruktur dalam menunjang akses peningkatan berbagai sektor. “Langkah ini dinilai sebagai wujud dalam mewujudkan Kuningan Mandiri Agamis dan Sejahtera (MAS) dengan program pembangunan lanjutan jalan sepanjang 3.700 meter. Sehingga dengan adanya akses jalan ini bisa menunjang akses peningkatan di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya,” ungkapnya saat meresmikan pembangunan tahap lanjutan ruas jalan Sampora-Caracas-Panawuan. Anggaran pembangunan jalan ini sekitar Rp20 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jabar. Sedangkan untuk biaya yang sudah terserap sendiri sejak tahun 2007 sampai 2015 sebesar Rp21,7 miliar. “Saya akan melakukan berbagai upaya agar pembangunan jalan ini bisa selesai sebelum mengakhiri masa jabatan saya. Karena itu, saya melakukan lobi dan pendekatan baik ke pemerintah provinsi hinga ke tingkat pemerintah pusat. Doakana saja semoga upaya ini berhasil,” tegasnya. Slamet Hermanto, pemenang tender mengatakan, pasca diresmikan, pihaknya akan bergerak cepat melaksanakan pekerjaan. Langkah pertama yang dilakukannya yakni melakukan survei ke lokasi pembangunan. “Kami diberi waktu pengerjaan selama 130 hari kalender kerja, dan anggarannya sebanyak 16,5 miliar dari total 20 miliar Rupiah. Selain jalan, kami juga membangun jembatannya. Sebelum teng bekerja, kami akan memasang plang proyek pembangunan jalan agar masyarakat tahu,” tutur pengusaha yang mengaku tengah menggarap jalan di Kabupaten Sukabumi tersebut. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: