Blanko KTP-el Tinggal 300 Lembar

Blanko KTP-el Tinggal 300 Lembar

KUNINGAN - Blanko KTP-el (KTP elektronik) yang tersedia di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kuningan kini tinggal 300 lembar lagi. Padahal, setiap hari pencetakan KTP-el minimal 300 lembar. Kondisi ini membuat pihak Disdukcapil harus memutar otak agar proses pencetakan tetap berjalan dan masyarakat tetap terlayani. Strategi yang digunakan adalah dengan memprioritaskan yang benar-benar membutuhkan. “Sekarang kami hanya mencetak lima hingga enam KTP-el. Padahal biasanya kami sehari minimal 300 lembar. Alasanya, pembatasan karena blanko tinggal 300 lembar. Kalau kami layani semua, maka proses pencetakan akan berhenti seperti di daerah lain,” ucap Kadisdukcapil Kuningan, H KMS Zulkifli  MSi kepada Radar, kemarin (20/8). Pihaknya memprioritaskan yang lebih penting. Sebagai contoh, yang berhubungan dengan pihak imigrasi. Sebab, mereka tidak bisa mengandalkan surat keterangan sudah melakukan perekaman, tetapi harus benar-benar KTP-el. Selama ini pihak Disdukcapil dengan pihak imigrasi sudah menjalin komunikasi, sehingga ketika KTP-el dimasukkan maka sudah tersambung. Dengan begitu, data kependudukan sudah tercantum jelas. Sementara mengenai stok blanko yang kosong, kata dia, terjadi diseluruh Indonesia. Hal ini karena keterlambatan tender. Seharusnya, tender dilakukan pada bulan Maret, tapi ada keterlambatan maka menjadi bulan September. Dengan begini, lanjut dia, Kuningan baru dikirim blanko pada bulan September. Kuningan masih bisa melakukan proses pencetakan KTP-el selama ini karena ada pemberian dari daerah lain. Zul menyebutkan, mulai Juli hingga sekarang, Kuningan sudah mendapatkan bantuan blanko sebanyak 3.800 lembar. Jumlah tersebut hasil pemberian dari Kabupaten  Majalengka 500  lembar, Kabupaten Subang 2.300 lembar dan Cianjur 1.000. “Kita dibantu karena suka membantu daerah lain. Sebagai contoh, bantuan dari Cianjur. Mereka membantu karena blankonya banyak. Sedangkan tinta habis. Kuningan justru sebaliknya, sehigga saling membantu agar sama-sama bisa mencetak KTP,” tandas mantan kabid mutasi BKD Kuningan itu. Agar Kuningan bisa memenuhi kebutuhan untuk blanko hingga akhir tahun maka harus didroping sebanyak 40 ribu lembar. Jumlah sebanyak ini diyakini cukup karena rata-rata sebulan dibutuhakn 9.000 lembar. “Selain untuk stok hingga akhir tahun juga persiapan awal tahun 2016 karena dikhawatirkan terjadi keterlambatan tender,” tambah dia. Zul mengaku, kondisi seperti ini sudah dipahami oleh warga sehingga mereka telah sadar. Warga tidak protes meski hanya diberikan surat keterangan sementara. Hal ini karena blanko terbatas. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: