Renovasi Venue Dipercepat

Renovasi Venue Dipercepat

JAKARTA - Indonesia mengebut persiapan renovasi venue menjelang Asian Games XVIII/2018. Tak sampai tiga tahun, pada 2017 mendatang sudah ada beberapa test event yang dilangsungkan di Jakarta dan Palembang. Kemarin (20/8) di Senayan Menpora Imam Nahrawi menjelaskan proses percepatan, terutama mengenai status pengelolaan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang harus diperjelas. Regulasi yang sekiranya menghambat proses renovasi venue, diharapkan bisa diubah sehingga proses renovasi bisa dipercepat dan lebih efisien. “Saya yakin secepat mungkin jadi regulasi yang menghambat diharapkan bisa diubah karena pada 2017 akan ada test event yang juga akan menjadi bagian dari persiapan untuk kepanitiaan dan sukarelawan,” tutur Imam. Untuk lebih menegaskan kembali komitmen pemerintah akan kesiapan Asian Games 2018, pemerintah akan melakukan launching logo dan maskot multieven empat tahunan se-Asia itu pada 9 September mendatang. Dari hasil rembug yang dilakukan, maskot Asian Games 2018 akan memakai simbol burung cendrawasih. Satwa khas Papua itu dianggap merepresentasikan keindahan serta keramahan Indonesia dalam menyongsong Asian Games 2018. “Lokasi launching akan dilakukan di Istora Senayan. Meski Asian Games dilakukan di Jakarta dan Palembang, namun saya harap getaran dan kemeriahan Asian Games bisa menjangkau Sabang sampai Merauke,” ucap Imam. Sementara itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo mengatakan berdasarkan hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, pertemuan koordinasi antar pihak diminta lebih sering dilakukan. Hal itu bertujuan untuk memantau perkembangan dari rencana persiapan AG 2018 dan hasilnya langsung dilaporkan kepada Presiden Jokowi. Sebab sejauh ini, pemerintah Indonesia amsih terkesan kurang cak cek atau cepat dalam memberesi masalah Asian Games 2018. Di sisi lain Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa untuk tahun depan siap menganggarkan dana Rp.200 Miliar lewat RAPBN 2016 untuk proses renovasi. Namun untuk khusus tahun ini ada sekitar dana Rp.20 Miliar untuk perencanaan. “Rp20 miliar tersebut tidak hanya untuk GBK tapi untuk semua venue di beberapa provinsi. Tapi khusus untuk 200 Miliar nanti khusus untuk GBK,” ujarnya. Persoalan yang menghambat renovasi tersebut adalah hak penggunaan GBK yang saat ini masih milik Setneg. “Kami telah diingatkan sangat serius oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,Red) untuk tidak melakukan pembangunan apapun di GBK karena masih milik Setneg. Tetapi sebaliknya Setneg juga bilang agar tidak melakukan renovasi karena di tupoksinya tidak ada yang menyebutkan terkait dengan olahraga,” ujar Gatot. (dra/mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: