Pasundan atau Cirebon Belum Relevan saat Ini
CIREBON- Adanya wacana perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Pasundan ditentang oleh Sultan Kasepuhan XIV PRA Arif Natadingrat SE. Ia menganggap wacana itu tak penting untuk diperbincangkan saat ini. Karena wacana Provinsi Pasundan tidak memiliki visi ke depan. “Provinsi Pasundan itu hanya wacana saja. Itu orang yang tidak punya visi ke depan. Kita ini sudah banyak masalah yang harus diurus. Masa masalah nama saja yang terus dibicarakan,” tandas Sultan, kemarin. Menurutnya, saat ini belum saatnya untuk membicarakan perubahan nama provinsi. Terlebih lagi, isu untuk membentuk Provinsi Cirebon. Dia mengatakan masih ada masalah yang lebih prinsip, ketimbang membahas perubahan nama dan pemekaran daerah. “Sekarang ini masalah prinsip banyak dan menumpuk. Ada hal lain yang harus dikerjakan. Lahan-lahan tidur di Jawa Barat banyak yang belum tergarap. Lalu bencana kekeringan juga besar, banjir juga masih ada. Ketahanan pangan juga sangat rawan. Sembako dan buah-buahan masih tinggi,” terang dia. Maka dari itu, doa tak setuju jikalau masalah nama provinsi ini kemudian dibahas. Padahal masih banyak persoalan yang lebih penting dari itu. “Masalah nama provinsi itu jangan dipersoalkan,” katanya. Ia meminta pemerintah dan rakyat untuk tidak berdebat dan membicarakan itu terlebih dulu. Hal ini sebab rakyat sekarang ini membutuhkan pemecahan masalah ekonomi dan masalah pangan. “Fokus ke situ dulu saja (penanganan pangan, red). Kita kan lagi pusing masalah daging,” tegasnya. Terpisah, Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadi Sastra MM enggan menanggapi adanya isu perubahan nama Provinsi Pasundan. Ia tidak mau berkomentar karena bukan kewenangannya. “Untuk isu Provinsi Pasundan saya tidak mau berkomentar, itu bukan kewenangan saya,” terang Sunjaya, saat ditemui di Hotel Santika menghadiri Musda AMKRI, kemarin. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: