Api Hingga Blok Sangga Buana

Api Hingga Blok Sangga Buana

Kebakaran Sudah Mengecil, Relawan Terus Berdatangan KUNINGAN - Meski sudah dilakukan berbagai upaya, titik api di kawasan Gunung Ciremai belum juga padam. Saat ini, titik api sudah merembet ke Blok Sangga Buana atau di ketinggian 2.500 Mdpl. Dari informasi yang Radar peroleh, titik api sudah merembet ke hutan rimba. Untuk memadamkan api bukan hanya petugas TNGC, BPBD Kuningan dan MPA. Namun juga relawan-relawan sudah berdatangan untuk membantu. Titik api sendiri sudah mengecil sehingga beberapa rombongan relawan yang akan membantu tidak diperkenankan naik terlebih dahulu. Informasi dari petugas pintu masuk, total petugas ada 70 orang, ditambah 12 relawan yang naik, Jumat lalu (14/8). “Petugas yang di atas ada sekitar 82 orang. Kami di sini menjaga agar relawan yang akan membantu ditahan terlebih dahulu karena api sudah mengecil,” ucap Andi, didampingi Jaja kepada Radar, kemarin (21/8). Dia menerangkan, api terus merembet dari Blok Pengasinan ke Sangga Buana. Bukan hanya bunga edelweiss yang terbakar, tapi juga sudah membakar hutan rimba. Untungnya, pada Jumat sore (21/8) api mengecil. Sementara itu, Idin, petugas BTNGC menyebutkan pihaknya saat ini terus berusaha mengendalikan api. Petugas masih bingung dengan pola api. “Kami akan terus kerja keras, semoga api bisa dipadamkan total. Kami minta doanya agar kebakaran tidak meluas. Titik api masih di Sangga Buana dan saat ini petugas yang ada di gunung  lebih dari 82 orang,” ucapnya. Dari pantauan Radar, sekitar pukul 17.00, ada sejumlah rombongan relawan yang membantu. Yang pertama rombongan dari masyarakat sekitar sebnayak 12 orang dan kedua berjumlah empat orang dari Cirebon. “Tadinya kita mau mendaki, karena ditutup, maka kita meminta untuk jadi relawan. Kami ingin ikut membantu memadamkan api,” ucap Diki, salah satu relawan. Sementara, rombongan ketiga yang mengaku dari Komunitas Pendaki Gunung (KPG) Ayumajakuning, terpaksa tidak diizinkan oleh petugas pos pendakian. Sebab, api sudah mengecil sehingga lebih baik menunggu di bawah gunung. Terkecuali kalau api membesar lagi, mereka dikirim ke puncak untuk membantu. “Harusnya kami datang ke sini kemarin karena kami diminta sejak kemarin. Tapi, kami baru bisa  datang hari ini. Mengenai belum bisa naik ke atas gunung, tidak menjadi masalah karena kami akan selalu siap membantu,” ucap Wildi, rombongan KPG Ayumajakuning. Dari pangamatan Radar, meski api tidak terlihat jelas, namun asap dari hutan yang terbakar sangat tampak jelas. Memang, semakin sore asap semakin mengecil sebagai tanda api yang membakar sudah padam. (mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: