Djokovic Menantang Sejarah

Djokovic Menantang Sejarah

Kontra Federer di Final Cincinnati Masters CINCINNATI-Unggulan pertama, Novak Djokovic menemui tantangan berat di final Cincinnati masters hari ini. Untuk meraih gelar pertamanya di ajang tersebut, dia harus menghadapi petenis tersukses sepanjang sejarah gelaran Cincinnati masters yakni juara bertahan, Roger Federer. Federer sampai saat ini menjadi pengumpul gelar terbanyak di Cincinnati dengan enam gelar. Seakan berjodoh dengan centre court di Lindner Family Tennis Center, Cincinnati, Ohio, setiap menembus final Federer tak pernah kalah. Petenis Swiss itu menjadi jawara Cincinnati pada edisi 2005, 2007, 2009, 2010, 2012, dan 2014. Dua di antara enam gelar tersebut juga dia menangkan setelah menumbangkan Djokovic di final (2009 dan 2012). Kontras dengan Federer, Nole sapaan akrab Djokovic belum pernah sekalipun menjadi kampiun di ajang ini. Empat kali petenis Serbia itu menembus final (2008, 2009, 2011, dan 2012), empat kali pula dia hanya menjadi runner up. Parahnya lagi, di partai puncak Cincinnati tak sekalipun Djokovic memenangkan set. Karena itu, bisa dibilang Djokovic harus berjuang keras untuk melawan sejarah hebat Federer di final Cincinnati masters ini. Djokovic punya tekat berlipat. Hanya Cincinnati satu-satunya ajang masters yang belum pernah dia menangkan di antara sembilan ajang masters di kalender ATP. Jika mampu melengkapi gelar di ajang ini, dia akan menjadi petenis pertama yang bisa melakukan itu dalam sejarah. “Aku menantang diriku sendiri untuk bertempur mendapatkan trofi ini. Ini adalah puncak dari tujuanku di Cincinnati. Semoga kali ini benar-benar terwujud,” tutur petenis 28 tahun itu dikutip ESPN. Jika melihat tren permainannya melawan Federer di tiga pertemuan terakhir musim ini, Djokovic seharusnya bisa pulang dengan torehan sejarah tersebut. Di empat pertemuan musim ini, Djokovic mengambil kemenangan di tiga laga terakhir. Kali terakhir mereka jumpa adalah pada final grand slam Wimbledon (12/7). Saat itu Djokovic menumbangkan Federer 7-6(1), 6-7(10), 6-4, 6-3. Pertemuan Djokovic-Federer sendiri akan menjadi partai ke 41 mereka berdua. Sampai saat ini kedua petenis sama-sama berbagi kemenangan 20-20. Namun begitu, Djokovic harus benar-benar waspada. Di semifinal Federer menunjukkan kemampuan puncaknya dengan menundukkan jagoan Britania Raya, Andy Murray dua set langsung 6-4, 7-6(6). Ini adalah kali kedua Federer menumbangkan Murray berturut-turut di 2015. Sebelumnya, legenda Swiss itu mempercundangi Murray di semifinal grand slam Wimbledon (11/7). Sepanjang Cincinnati, Federer juga menunjukkan permainan yang begitu dominan terutama pada servis. Di empat pertandingan terakhir dia tak terkalahkan di 29 servis game. “Aku benar-benar mengendalikan servisku dengan sangat baik. Kalau kamu jarang atau tidak kalah saat servis ada di pihakmu, kamu benar-benar akan sulit untuk dikalahkan,” tutur pengumpul 17 gelar grand slam itu. Djokovic sendiri di semifinal menumbangkan petenis Ukraina, Alexandr Dolgopolov 4-6, 7-6(5), 6-2. Di set kedua game kelima, Djokovic sempat mengambil medical timeout karena merasa kesakitan di tulang rusuk bagian kiri. Namun, seusai pertandingan dia menyebut itu hanya masalah kecil. Sementara itu, di final putri, juara bertahan asal Amerika Serikat (AS) Serena Williams akan ditantang unggulan ketiga Simona Halep. Ini akan menjadi pertemuan ketujuh mereka. Sampai saat ini, Williams masih mendominasi dengan head to head 5-1. “Menyenangkan sekali bisa kembali ke final. Aku telah bermain lebih agresif hari ini (kemarin, Red) dan itu akan sangat membantuku menghadapi laga-laga selanjutnya,” tutur Williams dikutip Associated Press. (irr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: