Wajibkan Kitas dan Izin Klub Lawas

Wajibkan Kitas dan Izin Klub Lawas

  Mahaka Umumkan Hasil Verifikasi Pemain Pada 27 Agustus JAKARTA - Lalu lintas transfer pemain yang dilakukan oleh para klub di turnamen Piala Presiden 2015 cukup ramai. Tidak hanya pemain asing, para pemain lokal yang klub lamanya tidak berlaga dalam even milik Mahaka Sports and Entertainment itu, juga mengalami imigrasi ke sejumlah klub baru yang menjadi peserta Piala Presiden. Jumlahnya pun tidak kalah sedikit. Namun, bukan berarti para klub peserta Piala Presiden itu bisa bebas memilih pemain mana saja sesuai kemauan mereka. Sebab, pihak Mahaka sebagai operator telah mewanti-wanti untuk menindak tegas para klub yang melakukan transfer pemain di luar prosedur. Artinya, mereka yang melakukan transfer pemain, namun tidak sesuai dengan regulasi yang telah disepakati, maka tidak akan diizinkan untuk ikut turnamen. “Dan, regulasi itu sudah kami sepakati dengan para klub ketika manager meeting awal pekan lalu,” kata Hasani Abdulgani, CEO Mahaka, kemarin (23/8). Artinya, kalau ada klub yang menggunakan pemain lain, namun tidak mendapat izin dari klub lamanya, maka akan dicoret oleh Mahaka. Menurut Hasani, itu adalah syarat mutlak yang tidak bisa ditawar lagi. Hasani menambahkan, sejak 20 Agustus lalu, mereka telah menerima semua entry by name dari klub-klub peserta. Itu sekaligus menutup proses keluar masuk pemain di sebuah klub. Mahaka sendiri pun sedang melakukan kerja cepat untuk meverifikasi para pemain yang didaftarkan oleh para klub itu. “Hasil verifikasi itu akan kami umumkan pada 27 Agustus mendatang,” ungkapnya. Nah, lanjut Hasani, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh para klub itu sebelum melakukan transfer pemain, seperti kelengkapan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) serta surat keterangan keluar atau izin peminjaman dari klub lama. “Dua syarat itu yang paling penting dan harus dilengkapi oleh setiap klub bagi pemain yang mereka kontrak untuk sementara waktu di turnamen ini,” jelasnya. Rencana adanya verifikasi pemain yang dilakukan oleh pihak Mahaka tersebut, tidak semuanya disambut baik oleh klub peserta. PSM Makassar adalah salah satu yang menolak sistem itu, terutama bagi pemain-pemain lokal yang tim lama mereka sudah membubarkan diri pasca PSSI menghentikan semua kompetisi nasional pada 2 Mei lalu. “Di mana-mana, tim kalau sudah membubarkan diri, secara langsung tidak memiliki ikatan hukum apa apa lagi dengan pemain. Jadi, pemain-pemain itu sudah dalam posisi bebas transfer, sehingga mau diambil klub mana saja tidak masalah,” ujar Sumirlan Candra, direktur teknik PSM. “Berbeda dengan pemain asing yang harus melengkapi syarat KITAS, kalau itu memang tidak bisa diganggu gugat dan kami sepakat dengan syarat itu,” timpalnya. (dik/ko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: