AHAS Cup Makin Sengit
KUNINGAN - Meski PSSI masih dibekukan Menpora dan sanksi dari FIFA belum dicabut, namun tidak berpengaruh terhadap geliat persepakbolaan di Kabupaten Kuningan. Tercatat, sebanyak 26 kesebelasan dari 15 kecamatan berjibaku di lapangan hijau guna meraih Piala AHAS Cup II yang disediakan panitia. Ke-26 kesebelasan ini berasal dari desa-desa. Partai final sendiri akan dihelat 1 September berbarengan dengan Hari Jadi ke-517 Kuningan. Bagi para juara AHAS Cup II, panitia akan memberikan trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan yang nilainya cukup menggiurkan. Kejuaraan yang menggunakan sistem gugur itu dibagi menjadi dua grup. Empat tim terbaik masing-masing dari grup, akan melaju ke babak delapan besar. Kemudian empat tim terbaik bakal menjalani babak semifinal. Semua pertandingan mulai babak penyisihan hingga final dilangsungkan di Stadion Mashud Wisnusaputra. Ajang ini juga dimanfaatkan tim pencari bakat Pesik untuk menjaring pemain muda yang nantinya dipersiapkan ke Porda yang akan datang. Dalam duel lanjutan babak penyisihan, Minggu (23/8), kesebelasan Panyosogan pesta gol ke gawang Desa Taraju di pertandingan pertama. Panyosogan sukses menggelontor gawang Taraju dengan empat gol tanpa balas. Kemudian di laga kedua, Desa Darma harus bekerja keras untuk memenangkan pertandingan atas lawannya, Kelurahan Winduhaji. Di waktu normal, kedua kesebelasan bermain imbang sehingga laga harus dilanjutkan dengan adu tendangan penalti. Dalam drama adu penalti tersebut, Darma akhirnya menang 5-4 atas Winduhaji. Ketua koordinator pertandingan, Ade Lesmana mengatakan, laga-laga yang berlangsung di AHAS Cup II berlangsung seru dan tanpa hambatan. Tim-tim yang berlaga menunjukkan kemajuan kualitas dan menurunkan rata-rata pemain muda yang berasal dari desanya masing-masing. Dan di pertandingan hari ini akan mempertemukan kesebelasan Desa Cidahu versus Muncangela di laga pertama. Kemudian kandidat juara, Desa Pangkalan berhadapan dengan Babakanreuma. “Ada dua pertandingan yang akan berlangsung besok. Laga ini sangat menentukan tim-tim yang akan lolos ke babak delapan besar,” papar Ade kepada Radar, kemarin (23/8). Ketua panitia, Bambang Yudayana SHut MSi memastikan semua pertandingan di babak penyisihan berlangsung mulus dan lancar. Pihaknya menjunjung tinggi sportivitas dan tidak menolerir tim-tim yang berbuat curang dalam pertandingan. “Alhamdulillah semua pertandingan sejak hari pertama sampai sekarang berjalan lancar dan aman. Begitu juga dengan petugas keamanan dari Polres dan Polsek Kuningan, sangat terampil melakukan pengamanan sehingga pertandingan tidak menemui kendala,” tutur pria yang juga menjabat manajer Pesik Kuningan tersebut. Dalam kesempatan itu, Bambang juga menegaskan jika kejuaraan AHAS Cup II tidak ada kaitannya dengan tim sukses bupati di masa lalu yakni AHAS Center. Jika kemudian ada yang mengklaim, Bambang siap menindaknya. “Kejuaraan ini murni gagasan dari saya selaku manajer Pesik. Event ini digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap Pak Haji Aang Hamid Suganda. Beliau dikenal gila bola dan pernah mengantarkan klub elite ISL, Persija Jakarta menjadi kampiun Liga Indonesia di tahun 2001. Jadi, sekali lagi AHAS Cup II tidak ada kaitan dengan tim sukses AHAS,” tandas Bambang. Ditanya soal format kejuaraan di tahun depan, Bambang mengaku akan mengubah sistem pertandingan. Nantinya setiap kecamatan akan menggelar babak penyisihan, dan babak delapan besar baru akan dilangsungkan di Stadion Mashud Wisnusaputra. “Formatnya pasti berubah, guna lebih banyak pertandingan di kecamatan. Nah, partai delapan besar, semifinal dan final baru di Mashud. Ini agar masyarakat juga bisa menikmati laga-laga berkualitas di babak final,” tukasnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: