Dua Calhaj Gagal Berangkat

Dua Calhaj Gagal Berangkat

Kemenag Langsung Ajukan Pengganti dari Cadangan KUNINGAN - Dua orang calon jemaah haji (calhaj) yang tergabung pada kloter 20 gagal berangkat karena meninggal dunia. Dengan meninggalnya calon tamu Allah itu, maka yang dilepas oleh Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda kemarin (28/8), adalah 448 orang, dengan rincian 442 jemaah dan enam orang pembimbing haji. “Manusia hanya berencana, tapi Allah yang menentukan, itu yang terjadi pada dua orang calhaj yang meninggal sebelum keberangkatan haji,” ucap Kepala Kemenag Kuningan, Drs H Undang Munawar melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, H Hamzah Rukmana MAg kepada Radar usai pelepasan kloter 20 di Terminal Tipe A Kertawangunan. Hamzah menyebut, pihaknya langsung bergerak cepat dengan meninggalnya dua calhaj tersebut. Yakni mengajukan pengganti dari cadangan yang berjumlah 5 persen atau 24 orang. Dari jumlah 24 orang itu, tujuh orang di antaranya sudah mengisi calhaj yang mengundurkan diri, baik karena belum siap atau pun ada faktor lain. Dengan begitu, kata dia, maka tinggal 17 orang cadangan. Dari 17 ini pihaknya akan menemui satu persatu dan menanyakan kesiapan mereka. Pihak kemenag berharap, calhaj cadangan mau mengganti posisi yang meninggal tersebut. Jika tidak mau, keberangkatan mereka adalah tahun depan. Kalau pun jadi berangkat, mereka akan berangkat pada kloter terakhir, bergabung dengan daerah lain karena Kuningan tergabung pada kloter 20 dan 21 yang terbangnya lebih awal. “Untuk perggantian calhaj yang meninggal, bisa dilakukan. Makanya kita selalu disediakan jatah 5 persen,” tandas dia, yang menyebutkan keberangkatan calhaj sesuai dengan rencana, di mana calhaj tiba di Embarkasi Bekasi pukul 13.30. Mengenai pemberangkatan calhaj kloter 21, akan dilakukan pada Sabtu (29/8) pukul 08.00. Rencananya akan dilepas oleh Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama MH. Sementara itu, pada acara pelepasan calhaj yang dilakukan oleh bupati kemarin, berjalan lancar. Awalnya, pemberangkatan akan dilakukan pukul 09.00, namun lebih dipercepat agar keberangkatan jemaah lebih nyaman. Bupati berpesan calhaj bisa menjaga kesehatan agar dalam melaksanakan ibadah haji berjalan lancar. Ibadah haji merupakan pengalaman spiritual sehingga harus benar-benar serius melaksanakannya. “Selamat jalan, semoga lancar dan bisa kembali ke Kuningan dengan selamat. Sehingga bisa berkumpul dengan keluarga dan yang paling utama menjadi haji mabrur,” jelasnya. Dari pantauan Radar, isak tangis mewarnai pelepasan jemaah haji. Hal ini sangat wajar karena calhaj harus berpisah dengan keluarga di Kuningan selama 40 hari. Bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia di tanah suci. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: