Rumah Makan di Pantura Terancam Bangkrut
JATIBARANG – Pengoperasian jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sangat berdampak bagi ratusan sektor usaha yang mengantungkan roda usahanya di jalur utama Pantura, Kabupaten Indramayu. Dampak yang paling dirasakan adalah penurunan omzet penjualan yang selama ini menjadi andalan usaha mereka. Beroperasinya akses jalan tol Cipali secara otomatis akan mematikan dan mengancam usaha yang sudah digeluti puluhan tahun di jalur yang dikenal padat ini akan bangkrut. Hasil pantauan Radar Indramayu, seluruh warung makan di sepanjang jalur pantura tepatnya Jalan Pilangsari-Jatibarang (By Pass), terlihat sepi pengunjung. Bahkan ada beberapa warung yang sudah lama tutup. “Sepinya pengunjung waktu pertama kali tol Cipali dibuka. Dan mudik dampaknya ada penurunan jumlah pengujung. Baru setelah arus balik dampaknya sangat dirasakan kami,” ujar Nuryaman (32), salah satu pemilik warung makan. Dikatakan Nuryaman, dengan sepinya pengunjung pendapatannya menurun hingga sampai 60 persen. Bahkan, dalam sehari hanya ada 5 sampai 10 pengunjung saja yang datang untuk beristirahat. Dan kebanyakan yang datang para supir truk dan pengendara sepeda motor. “Semakin hari semakin sepi saja. Kondisi ini sangat jelas membuat pendapatan kami menurun tajam dan terancam bangkrut,” katanya. Hal senada yang diungkapkan Aris (28), bahkan usaha warung makannya terancam gulung tikar jika tidak ada peningkatan pengunjung, bahkan menurutnya pengujung warung makannya semakin lama semakin jarang pengunjung. “Saat ini kami hanya menyediakan mi instan saja dan beberapa minuman. Padahal sebelumnya kami berjualan berbagai makanan seperti nasi dan lauknya. Ya kami hanya bisa berharap mudah-mudahan usaha kami tetap bisa berjalan walaupun sepi pengujung, jangan sampai gulung tikar,” ungkapnya. (Oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: