Air Bersih Datang Warga Senang
CIREBON – Tak hanya lahan sawah yang kering, sumur-sumur milik warga Desa Mundu Mesigit Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon pun beberapa hari ini tidak ada airnya. Krisis air bersih ini membuat warga semakin kesulitan. Salah satu warga Desa Mundu Mesigit, Ahmad Ali kepada Radar mengatakan bahwa sumur bor di rumahnya sudah tiga hari ini tidak mengeluarkan air. “Air sudah nggak keluar, saya sedot berulang kali sama pompa air tetap saja airnya nggak keluar. Hanya pagi hari saja masih keluar air sedikit, tapi sudah di atas jam 8 sampai malam itu sudah nggak bisa nyedot sumur bor saya,” ujar Ahmad. Untuk keperluan air bersih, dirinya beserta keluarga terpaksa menumpang di tetangganya. “Ya kalau mandi atau cuci saya kadang ke rumah tetangga saya yang masih ada airnya. Ya mau bagaimana lagi sedangkan air kan sangat diperlukan oleh kami,” ujar Ahmad. Ahmad meminta ada perhatian dari pemerintah terkait sulitnya mendapatkan air bersih. “Kalau nggak ada air itu benar-benar susah,” ujar Ahmad. Sementara, warga Mundu Mesigit lainnya, Maman Suherman kepada Radar mengatakan bahwa sumur bor di rumahnya masih bisa mengeluarkan air. “Kalau di saya masih keluar air, tapi itu sedikit sekali. Untuk satu kran saja itu airnya kecil sekali, tapi kalau sudah dua kran yang nyala itu nggak keluar airnya,” ujar Maman. Kendati demikian, ada juga tetangga yang meminta air sumur bor miliknya. “Ya kaya Pak Ahmad itu kan minta air nya ke saya. Tapi, walaupun kecil ngocornya yang penting bisa dipergunakan bersama-sama dengan tetangga saya,” ujar Maman. Maman pun menduga air bor miliknya juga dalam beberapa minggu ke depan akan mengalami kekeringan juga. “Kayanya sama punya saya juga mau kering. Gejalanya sama sih kaya Pak Ahmad, airnya sedikit dulu ngocornya lama-lama nggak bisa ngocor, pompa nggak bisa nyedot,” ujar Maman. Terpisah, di Desa Jagapura Kulon dan Jagapura Wetan Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon juga mengalami krisis air bersih. Warga Jagapura Wetan Anisah menuturkan, sudah cukup lama warga sulit mendapatkan air bersih karena sumur sudah tidak mengeluarkan air. Karena itu, untuk mandi dan keperluan sehari-sehari lainnya warga harus membeli air bersih. Setiap hari harus menyisihkan uang Rp10 ribu-Rp25 ribu hanya untuk membeli air bersih. “Dengan adanya bantuan air bersih ini, tentu sangat membantu warga di sini,” ucap Anisah. Kemarin (30/8), warga Jagapura mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 16 ribu liter. Warga pun berbondong-bondong mendatangi mobil tangki yang mengangkut air bersih itu. Ada yang membawa ember berbagai ukuran, jeriken hingga gentong plastik. Mereka rela antre menunggu giliran untuk mendapatkan air bersih. Penyaluran air bersih ke Jagapura merupakan inisiatif anggota dewan Hj Hernawa Susanti. Menurutnya, warga Jagapura Wetan dan Jagapura Kulon layak mendapatkan bantuan air bersih karena, sudah tiga bulan mengalami krisis bersih dampak dari musim kemarau. Untuk mendapatkannya, mereka harus keluar desa dengan jarak yang cukup jauh. “Kasihan kedua desa ini sudah mengalami krisis air bersih hampir tiga bulan lamanya, sehingga saya pribadi merasa prihatin dan tersentuh untuk membagikan air bersih kepada warga yang memang benar-benar membutuhkan. “katanya. Dengan adanya bantuan air bersih ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam hal pemenuhan air bersih. Karena selama ini warga Jagapura sangat sulit mendapatkan air bersih dan sangat kesulitan untuk mendapatkan air. “Semoga dengan pemberian air bersih ini, bisa bermanfaat bagi mereka untuk kebutuhan sementara,“ujarnya. (den/arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: