Menpora Minta BOPI Tindak Tegas Mahaka
JAKARTA - Mahaka Sports and Entertainment harus siap-siap mendapat sanksi berat dari pemerintah. Konsekuensi itu harus mereka terima setelah ketahuan melanggar sejumlah kesepakatan bersama Tim Transisi PSSI saat seremoni pembukaan turnamen Piala Presiden 2015. Pelanggaran itu berupa, penggunaan logo PSSI dan mengundang Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti. Sinyal sanksi berat kepada Mahaka tersebut datang langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi. Menurutnya, dalam perhelatan seremoni pembukaan Piala Presiden itu, ada sejumlah kesepakatan yang tidak dipatuhi oleh pihak Mahaka sebagai operator tunggal turnamen. “Pelanggaran itu memang saya saksikan sendiri dan juga berdasarkan masukan dari sejumlah pihak,\" kata Imam. Dia juga menyebutkan bahwa, kehadiran La Nyalla dan munculnya logo PSSI sepanjang pertandingan Bali United FC melawan Persija Jakarta di Stadion Gianyar, Bali adalah bentuk pelanggaran komitmen tersebut. Sebab, sebelum turnamen itu digelar, Tim Transisi PSSI telah meminta Mahaka untuk tidak melibatkan PSSI yang sedang dibekukan oleh pemerintah. \"Ada laporan langsung dari Tim Transisi yang masuk ke saya terkait pelanggaran akan sejumlah kesepakatan awal. Apalagi, ini sudah berkaitan langsung dengan integritas dan moralitas,\" ungkap Imam. \"Saya akan meminta BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) untuk bisa sesegara mungkin menindak tegas para pelanggar komitmen itu,\" lanjut pria asli Bangkalan, Madura-Jawa Timur itu. Hanya saja, sebelum BOPI memberikan sanksi tegas, menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa ini berharap, turnamen yang diikuti oleh mayoritas tim-tim Indonesia Super League (ISL) itu bisa tuntas sesuai dengan rencana awal. \"Karena kami tahu masyarakat sudah lama ingin menyaksikan pertandingan secara langsung. Dan, keinginan mereka itu yang harus dikedepankan,\" harapnya. Di sisi lain, Sekjen BOPI Heru Nugroho menyatakan siap memenuhi arahan Menpora tersebut. Bahkan, lanjut Heru, untuk pelanggaran yang terjadi di Bali saat laga pembuka 30 Agustus lalu, BOPI telah mengirimkan surat teguran keras. \"Dan, Mahaka sendiri sudah menyampaikan bahwa mereka akan segera melakukan evaluasi,\" ujarnya. Pria asal Malang, Jawa Timur ini menambahkan, sejatinya ada pelanggaran lebih keras yang masih terlihat dalam sejumlah pertandingan lain. Misalnya, munculnya sejumlah spanduk dengan tulisan cenderung mengejek pemerintah saat pertandingan di grup Makassar. Selain itu, belum adanya pencatutan United di belakang nama Persebaya. \"Kami sudah meminta Mahaka agar spanduk semacam itu tidak lagi muncul, begitu juga nama Persebaya United, harus ada Unitednya selama turnamen ini,\" kata Heru. \"Kalau sampai tidak dipatuhi juga, maka kami anggap Mahaka telah melakukan pembangkangan, dan kami siap untuk mem-blacklist mereka dalam aktivitas olahraga nasional,\" kecam Heru. (dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: