Keluarkan Sihirmu Lagi, Bale

Keluarkan Sihirmu Lagi, Bale

Tiket Euro 2016 Wales Ditentukan Pekan Ini WALES – Ryan Giggs harus bersiap memberikan tongkat sihirnya kepada Gareth Bale. Karena, di tangan Bale sebentar lagi naga kecil bernama Wales bakal disulap menjadi naga raksasa di Euro 2016. Tiket lolos langsung Euro 2016 bisa diamankan Wales pada sepekan ini. Syaratnya, sihir Bale harus membantu naga kecil dari dataran Britania Raya ini menelan dua mangsanya, Siprus dan Israel. Laga melawan Siprus berlangsung di Nikosia (4/9) dan menghabisi Israel di sarangnya sendiri di Cardiff bakal melengkapi kesempurnaan si naga menjelma jadi raksasa. Dua kali kemenangan sudah cukup mengamankan jalan Wales bertarung dengan sesama negara besar Eropa di Prancis tahun depan. Dengan 20 poin, minimal runner-up Grup B tetap mengamankan jalan untuk melepas kerinduan publik Wales akan turnamen elite Eropa sejak 1958. Sentuhannya untuk Real Madrid dengan dua gol plus satu assists saat menghantam Real Betis 5-0 akhir pekan kemarin (30/8) diharapkan Chris Coleman berlanjut di timnas. “Dengan pengalamannya di Real, dia akan jauh lebih menakutkan,” ujar Coleman seperti yang dikutip dari The Guardian. Korealisnya terlihat begitu Bale merumput di Santiago Bernabeu dua tahun lalu. Sihir Bale langsung mengubah Wales. Dari 14 laga Wales di semua ajang pasca kepindahan Bale, hanya tiga kali kekalahan. Dua kali kekalahan di kualifikasi Piala Dunia 2014 terjadi di awal-awal, yaitu atas Makedonia 1-2 (7/9/2013) dan Serbia 0-3 (11/9/2013). Musim pertama Bale diragukan, saat itu pula Wales belum konsisten. Begitu musim lalu Wales ikut melejit bersama Los Blancos, Wales pun unbeaten. Sihir itu yang belum pernah dibuat Giggs semasa aktif. Menurut Coleman, dengan membiarkan Bale bermain melebar, maka potensi besar akan muncul. Di Wales, Bale bermain sebagai striker. Bukan di belakang striker seperti strategi Rafa Benitez musim ini. “Apabila dia diberi peran memegang bola lebih, maka di situlah dia akan lebih merusak pertahanan lawan. Saya lihat dengan Rafa memaksanya bermain lebih dalam, dia lebih berbahaya,” ulasnya. Dalam kualifikasi Euro 2016 ini, sudah lima gol dibuat Bale dan masuk dalam pencetak gol terbanyak di Grup B. Dengan formasi 3-5-2, Bale mendapat dukungan bola dari dua pemain klub Premier League, Joe Allen dari Liverpool dan juga Aaron Ramsey dari Arsenal. Dengan dominasi permainannya, Bale kerap dianggap sebagai satu-satunya kekuatan utama Wales. Akan tetapi, apabila melihat 25 pemain yang dipanggil Coleman untuk dua laga menentukan pekan ini, ada beberapa pemain dari Premier League yang sebenarnya patut diperhitungkan. Dalam enam laga kualifikasi Grup B, hanya dua gol merobel gawang Wayne Hennessey. Aksi bek Swansea Ashley Williams yang didukung Chris Gunter dan Neil Taylor jadi senjatanya. Demikian juga peran gelandang bertahan Joseph Ledley. Untuk laga kontra Siprus, Wales tidak diperkuat Robson Kanu yang masih cedera. Opsi pilihan Coleman untuk mendampingi Bale bisa diberikan kepada Simon Church. Pemain MK Dons itu sudah bermain tiga kali selama kualifikasi Euro 2016. Kepada BBC, mantan penyerang Wales itu menilai kekuatan anak asuh Coleman bukan hanya pada Bale. Melainkan lebih pada dukungan lini keduanya. “Kekuatan Wales justru ada pada diri Ramsey, atau bahkan Allen dan Ledley. Semuanya dimulai dari pemain yang mampu mengontrol jalannya pertandingan, dan memberi pengaruh. Itu ada pada tiga pemain itu. Jadi, bukan hanya Gareth (Bale, red),’’ ungkapnya. Mantan pemain Liverpool dan Newcastle ini menganggap kelolosan Wales ke Euro 2016 adalah awal dari pengembangan sepak bola negara itu sendiri. Lebih ke pengembangan prestasi jangka panjangnya, “Setelah ini kami akan memproduksi lebih banyak pemain berkualitas. Mungkin 20 sampai 30 tahun lagi kami akan menjadi negara sepak bola di Eropa,” tegasnya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: