PDAM Indramayu Pusing

PDAM Indramayu Pusing

Air dari Bendung Rentang Cuma Cukup untuk Sebulan INDRAMAYU– Penutupan Sungai Cimanuk sebagai imbas penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, benar-benar membuat PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu pusing tujuh keliling. Pasalnya untuk dua bulan kedepan PDAM bakal kesulitan mendapatkan air baku. “Satu-satunya harapan adalah berharap ada pasokan air dari Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu, Tatang Sutardi S Sos MSi, kepada Radar, Rabu (2/9). Diungkapkan dia, saat ini kebutuhan air baku masih mengandalkan aliran Sungai Cimanuk yang mengalir melalui Bendung Rentang. Ketika Sungai Cimanuk ditutup, debit air di Bendungan Rentang terus menyusut. Diharapkan, debit air yang tersisa cukup untuk air baku PDAM selama dua bulan ke depan. Apalagi, Bendung Rentang sedang memasuki masa pengeringan. Rencananya, masa pengeringan atau pengurasan akan berlangsung mulai 15 September-15 Oktober 2015. Pada saat itulah pintu air yang menuju Indramayu akan dibuka. “Kami berharap rencana pengeringan Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka benar-benar terjadi, sehingga kami akan mendapatkan pasokan air baku yang lumayan,” kata Tatang. Dijelaskan Tatang, ketika ada pasokan air dari Bendung Rentang, air baku untuk PDAM Indramayu akan meningkat. Kalau ini, PDAM akan menutup pintu air di Bendung Bangkir, Kabupaten Indramayu supaya air tidak terbuang. Bahkan, bila air di Bendung Bangkir limpas, pintu air di Brondong juga akan ditutup. Direktur Umum, Endang Effendi SE MM menambahkan, meskipun air dari Bendung Rentang bisa diharapkan, namun ada persoalan yang harus disikapi serius. Yaitu banyaknya petani di wilayah hulu Kabupaten Majalengka dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu yang sedang memulai musim tanam padi ketiga. Selain itu, adapula petani yang sedang memulai musim tanam bawang merah. Untuk mengairi tanaman padi dan bawang merah tersebut, para petani menyedot air yang berasal dari Bendung Rentang. “Untuk menghadapi persoalan ini tentunya perlu ada pengawalan dan pengamanan air dari Bendung Rentang ke Indramayu. Kalau tidak ada pengamanan, dalam waktu sebulan air sudah habis dan Indramayu harus siap-siap tidak ada air bersih,” ujar Endang. Padahal menurut Pelaksana Teknik Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Adiministrasi Pembangunan Jatigede, Yuyu Wahyudin, aliran sungai Cimanuk yang ditutup sejak 31 Agustus 2015 untuk penggenangan Waduk Jatigede, untuk sementara ini tidak bisa dibuka. Yuyu menjelaskan, aliran Sungai Cimanuk ditutup sampai penggenangan Waduk Jatigede mencapai titik elevasi waduk hingga 221 meter di atas permukaan laut (mdpl). Adapun waktu yang dibutuhkan sekitar 48 - 50 hari, atau paling lama dua bulan. Setelah titik elevasi 221 mdpl tercapai, lanjut Yuyu, air baru akan bisa dialirkan kembali ke Sungai Cimanuk. Dari Sungai Cimanuk itu air kemudian akan terus dialirkan hingga hilir. Sementara itu, petugas pintu air Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, Aep Saefulloh menjelaskan, dalam kondisi normal, penggelontoran air baku untuk PDAM Indramayu dilakukan setiap Senin dan Kamis. Setiap kali penggelontoran, diberikan air sebanyak dua meter kubik per detik. Namun untuk saat ini debit air sudahs emakin berkurang. Aep mengatakan, selain akibat musim kemarau, penurunan debit air untuk PDAM Indramayu juga disebabkan penutupan aliran Sungai Cimanuk. Pasalnya, debit air di Bendung Rentang sangat tergantung pada pasokan di hulu. Stok air baku di bendung Rentang yang mengalir ke Saluran Induk (SI) Sindupraja kini hanya tinggal 3,7 meter kubik per detik dan ke SI Cipelang 1,8 meter kubik per detik. Padahal sebelum ada penutupan, debit air ke SI Sindupraja sebanyak 5 meter kubik per detik dan ke SI Cipelang 3 meter kubik per detik. Menyinggung tentang rencana pengeringan Bendung Rentang, Aep menjelaskan bahwa itu tergantung perintah dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. (oet)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: