Keran Ajaib DTRCK Bikin Penasaran Pengunjung

Keran Ajaib DTRCK Bikin Penasaran Pengunjung

  KUNINGAN – Dalam perhelatan Pameran Pembangunan 2015 yang berlokasi di lapangan Pandapa Paramarta, ada satu stan yang menarik perhatian pengunjung. Penyebabnya, stan itu menampilkan keran ajaib sehingga membuat masyarakat yang datang dibuat kagum dan seolah tidak percaya. Keran tanpa pipa itu dibiarkan menggantung tanpa satu pun penyangga, sementara dari ujung keran mengalir air ke bawahnya. Sontak, barang antik ini menjadi perhatian pengunjung pameran. Tidak sedikit pengunjung yang penasaran saat melihat keran menggantung tanpa penyangga. Salah satu pengunjung, Burhan kemudian berusaha meraba bagian atas keran dengan harapan menemukan benang atau barang lain yang dipakai mengikat keran. Begitu juga di kiri dan kanan keran. Meski sudah berusaha keras menemukan barang yang sekiranya bisa menyangga keran, namun Burhan tak juga menemukannya. Alhasil, lelaki berkulit sawo matang itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. “Pas keliling stan, saya nyari-nyari ada nggak benda unik atau minimal hasil karya peserta pameran yang dipamerkan. Ternyata begitu masuk stan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, saya melihat sebuah keran terlihat menggantung tanpa satupun penyangga. Penasaran saya minta izin kepada pemilik stan untuk melihat dan merabanya. Beberapa kali saya berusaha meraba di atas dan samping keran untuk menemukan benang atau barang lainnya, ternyata tidak ada. Dan air yang mengalir dari keran itu juga air asli,” ujar Burhan dibenarkan Rian, pengunjung lainnya. Selama pameran, stan milik Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DTRCK) itu terbilang ramai pengunjung. Rata-rata mereka ingin melihat keran ajaib yang dipamerkan dinas pimpinan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi tersebut. Selain keran ajaib stan ini juga menampilkan beberapa program yang ada yang tengah dan akan dijalankan DTRCK. Seperti program penyediaa air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), teknologi solar cell, kontribusi masyarakat, penataan taman kota, program pembangunan infrastruktur pedesaan (PPIP) serta program lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kepala Dinas DTRCK, Ridwan Setiawan SH MH MSi mengatakan, salah satu yang ditampilkan oleh stan DTRCK adalah program Pamsimas. Hingga saat ini, program Pamsimas yang sudah menyentuh 89 desa sejak diluncurkan tahun 2007 silam. Dan untuk tahun ini, ada 10 desa yang masih berjalan pembangunannya yang tersebar di 10 desa. Program Pamsimas ini dibangun di daerah atau desa yang letak atau kultur daerahnya lebih tinggi, di mana sering terjadi kekeringan air. Untuk pembangunan Pamsimas sendiri, Ridwan menjelaskan, satu desa menerima anggaran sebesar Rp250 juta ditambah anggaran pendampingan sebesar Rp25 juta per Desa. “Sebagai upaya pemberdayaan masyakat, Pamsimas dikelola oleh masyarakat itu sendiri. Sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM masyarakat juga. Selain itu, program lainnya adalah teknologi solar cell, yaitu menarik air dari bawah tanah dengan menggunakan sumber tenaga surya atau matahari. Solar cell ini sudah dibangun dan berjalan di Desa Ciberung, Kecamatan Selakambe,” kata mantan Sekertaris DPRD Kabupaten Kuningan tersebut. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: