Pisang dengan Panjang Tandan Dua Meter di Desa Dukuhmaja

Pisang dengan Panjang Tandan Dua Meter di Desa Dukuhmaja

Masih Sering Dikunjungi Warga, Dijadikan Lokasi Foto Selfie Masih ingat pohon pisang ajaib dengan tandan hampir sepanjang dua meter yang berlokasi di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung? Ternyata hingga akhir pekan ini sejumlah warga dari berbagai desa masih terus berdatangan. Tujuannya, ingin melihat langsung pohon pisang yang sempat membuat heboh masyarakat tersebut. Agus Panther, Luragung Sudah hampir lebih dari tiga pekan, pisang ajaib itu berdiri kokoh di belakang rumah pasangan suami istri, Wasju (60) dan Ny Evi (51), penduduk RT 01/03, Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung. Berbeda dengan sebelumnya, pemilik rumah memasang lampu neon di area pohon jenis rangrang itu tumbuh, agar di malam hari terang benderang. Bukan hanya lampu, pihak pemdes setempat juga memajang keropak terbuat dari kaca tak jauh dari pohon pisang. Bagi pengunjung yang datang, bisa langsung memasukan uang seikhlasnya ke dalam kotak tembus pandang itu. Kemudian uang yang terkumpul digunakan untuk pembangunan masjid yang tengah berlangsung di desa tersebut. Keberadaan pohon pisang ajaib itu rupanya membawa berkah tersendiri bagi panitia pembangunan masjid. Meski uang yang terkumpul tidak terlalu banyak, tapi setidaknya bisa menambah semangat panitia dan warga menuntaskan pembangunan masjid. Hal itu dibenarkan Rasidin, Kaur Kesra Dukuhmaja. Ketika menemani Radar di lokasi pisang ajaib, Rasidin mengatakan jika pemasukan dari pengunjung yang melihat pohon pisang, sangat membantu panitia pembangunan masjid. Pihaknya bersyukur keberadaan pohon pisang dengan tandan lebih dari dua meter tersebut menyedot perhatian masyarakat. Bahkan pengunjung tidak hanya datang di siang hari saja, melainkan juga di malam hari. Biasanya pengunjung yang datang di malam hari bukan dari desa yang jauh, tetapi masih di sekitar Luragung. Karena suka ada pengunjung yang datang di malam hari, sambung dia, maka atas saran pemdes, pemilik rumah kemudian memasang lampu di sekitar pohon pisang itu tumbuh. “Alhamdulillah sejak ada pohon pisang ajaib, kami terbantu dalam anggaran pembangunan masjid. Uang yang terkumpul kami belikan material seperti semen, pasir atau batu. Kami terus menjaga agar pohon pisang ini tetap tumbuh. Mudah-mudahan saja ke depannya pengunjung yang datang tetap banyak seperti sekarang, sehingga pembangunan masjid bisa rampung,” tutur Rasidin, belum lama ini. Tak berapa lama, satu keluarga yang mengaku dari Desa Sindangjawa, Kecamatan Cibingbin datang ke area pohon pisang. Mereka sengaja datang setelah sebelumnya mendapat kabar soal pisang ajaib dari para tetangganya. Usai bertemu dengan sanak familinya di Luragung, keluarga ini langsung menuju Dukuhmaja. Seperti tak ingin kehilangan momen penting, dua wanita dari keluarga itu lantas mengabadikan dengan foto selfie bersama pohon pisang melalui kamera di layar ponselnya. Satu dari dua wanita itu, Upi (23) segera memeluk tandan pisang yang panjangnya melebihi tinggi tubuhnya. Senyum terus mengembang di bibir gadis berjilbab tersebut. Sambil memeluk tandan pisang, rekannya langsung mengambil gambar melalui ponsel. Beberapa pengunjung lainnya nampak tertawa melihat tingkah gadis itu. “Mumpung di sini, saya foto selfie buat ditunjukkin ke temen-temen di Sindangjawa,” ujar Upi. Kania, pengunjung asal Desa Panyosogan yang ada di sekitar pohon pisang memilih diam dan enggan foto selfie. Alasannya, dia sudah beberapa kali datang dan sempat foto-foto. “Saya sih sudah sering ke sini. Jadi, bosen kalau selfie. Sekarang saya ke sini juga diajak teman yang ingin lihat keberadaan pohon pisang ajaib,” ungkap Kania. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: