Oktober, Pasar Darurat Dibangun
Terlalu Lama, Pedagang Akhirnya Bikin Lapak Sendiri SUMBER- Para pedagang Pasar Sumber masih harus menunggu lama untuk bisa menikmati pasar darurat yang akan dibangun Pemerintah Kabupaten Cirebon di Terminal Sumber milik Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang masih sedang melakukan penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) untuk pembangunan pasar darurat untuk kemudian menyiapkan dokumen lelang. Setelah itu, harus dilakukan proses lelang selama 21 hari untuk diketahui pemenang lelang pengerjaan pasar darurat tersebut. Sehingga kemungkinan, pasar darurat baru bisa dibangun pada Oktober mendatang. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar H Prihatna S mengatakan, pembuatan pasar darurat bagi para pedagang Pasar Sumber terus dikebut. Namun dirinya mengatakan, semua tahapan yang ada membutuhkan waktu. “Memang harus dilelangkan dulu, karena tadi setelah konsultasi ke bagian pembangunan, katanya harus dilelang. Dan saat ini sedang dibuatkan RAB-nya,” jelasnya. Pemerintah, kata dia, tidak ingin melanggar aturan dan ketentuan yang ada. Sehingga dirinya pun meminta para pedagang untuk bersabar karena pemerintah tetap bekerja untuk merealisasikan keinginan pedagang. “Semuanya berproses. Kami ingin cepat tapi kami juga tidak bisa kalau harus melanggar ketentuan yang ada. Semuanya sudah diatur, jadi kita ikuti aturan yang ada,” jelasnya. Sementara, lamanya pembuatan pasar darurat oleh pemerintah akhirnya membuat para pedagang mendirikan lapak secara mandiri. Mereka pun akhirnya mendirikan lapak di antara puing-puing sisa kebakaran. \"Kita butuh makan. Janji pemkab yang katanya seminggu pasca kebakaran mau membantu kami untuk mendirikan pasar darurat mana? Makanya kita inisiatif mendirikan pasar darurat sendiri. Kita per orang patungan Rp200 ribuan,\" ungkap pedagang buah Ny Saning (60), Senin (7/9). Senada, tim sebelas pembangunan pasar darurat Akmadi menuturkan, pihaknya tidak sabar menunggu janji pemkab. \"Sedih, masa mau tiap hari meratapi tangisan. Sementara pemkab mengulur-ulur janji terus. Kita emong dibebodo (kita tidak mau dibohongi, red). Makanya secara swadaya, kita inisiatif mendirikan los sendiri, meski los ini bentuknya sederhana hanya lemprakan,\" bebernya. Di tempat yang sama, pedagang lainnya H Oji juga berharap agar Pemkab segera merealisasikan janjinya. Ia bersama kawan-kawan sesama pedagang meginginkan agar Pemkab bergerak cepat. \"Jangan hanya rapat dan terus rapat tapi tak ada kepastiannya. Kita butuh makan, sekarang kalau misalkan dibangun pasar darurat di bekas terminal Dishub, kita siap yang penting cepat dilaksanakan,\"ungkap Oji. Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih SAg MM mengungkapkan, DPRD terus menyampaikan aspirasi pedagang pasar sumber ke Pemkab Cirebon. \"Pedagang itu katanya minta empat, tapi saat ini kita prioritaskan poin pembangunan pasar darurat dahulu. Anggaran Rp1,5 milliar sedang kita bahas untuk pasar darurat Pasar Sumber,\" ungkapnya. Mengenai permodalan, Pemkab Cirebon bersedia untuk memberikan peminjaman permodalan melalui Bank bjb maupun BPR. \"Untuk permodalan sendiri, akan diberi bantuan melalui dana peminjaman,\"imbuh Yuningsih.(kmg/via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: