Pasar Darurat Telan Rp1,5 M
SUMBER – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon telah menganggarkan dana untuk membangun pasar darurat sekitar Rp 1,5 miliar. “Itu masih hitungan kasar ya. Karena, berdasarkan hitungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, untuk membangun pasar darurat saja, butuh Rp 1,3 miliar lebih. Belum fasilitas penunjang lainnya,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabuapten Cirebon, H Erry Achmad Husaeri MM, di sela-sela rapat dengan DPRD Kabupaten Cirebon, kemarin (8/9). Oleh sebab itu, di depan para anggota Komisi II dan III DPRD Kabupaten Cirebon, Erry meminta diberikan kemudahan dalam penganggaran. “Saya minta dipermudahlah, karena ini demi kepentingan masyarakat,” bebernya. Ke depan, langkah yang akan dilakukan oleh Disperindag adalah untuk mengajukan lelang ke LPSE untuk pembangunan pasar daurat tersebut. Sehingga, awal oktober sudah bisa dibangun. “Waktu pelelanggan kisaran 21 hari dan tahap pekerjaanya sekitar 50 harian,\" terangnya. Di tempat yang sama, Sekretaris Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, H Ahmad Subana BAE SSos menambahkan, perencanaan pembangunan pasar darurat sudah 90 persen. Kualitas bangunan akan diperhatikan. Seperti, kualitas kayu yang akan dipakai adalah KW 2 yang memiliki kekuatan 2 sampai 3 tahun, dinding akan menggunakan kayu lapis, atapnya pakai asbes. “Lantai kita semen, kita juga bangun lokasi parkir, WC umum, tempat sampah dan saluran air,” imbuhnya. Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon R Cakra Suseno SH meminta kepada pemerintah Kabupaten Cirebon agar bangunan pasar darurat nyaman dan aman untuk pedagang. Proses persiapan dan pelaksanaan pembangunan pasar darurat pun jangan terlalu lama. Sebab, pedagang sudah lama tidak berjualan. “Kami siap membantu permudah alur birokrasi, sehingga tahapan waktu yang tadi disampaikan DCKTR bisa dipersingkat,” tegasnya. Wakil ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih SAg MM mengaku Jumat mendatang usulan pembangunan pasar darurat akan diserahkan ke Bappeda. Di hari yang sama akan mulai dilakukan proses lelang. \"Pengerjaan pasar darurat kemungkinan besar berjalan di bulan Oktober,\" jelasnya. Sementara itu, ketua ikatan pedagang Sumber, Moh Ridwan mengaku bangga dengan sikap Pemerintah Kabupaten Cirebon yang gerak cepat untuk mengatasi persoalan pasar darurat. \"Audiensi tadi sudah ada titik temunya, kami para pedagang ingin kompak, pedagang nanti jualannya tidak boleh mencar-mencar (terpisah). Semua mesti di lokasikan ke satu titik yakni di Terminal Dishub Sumber, karena kalau tidak kita akan dirugikan,\"katanya. (jun/via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: