Terpaksa Gunakan Air Kubangan

Terpaksa Gunakan Air Kubangan

Sumur Warga Kering, Belum Ada Bantuan Pemda GEGESIK- Warga Desa Gegesik, Kecamatan Gegesik terpaksa menggunakan air kubangan untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK). Meski air kubangan tersebut sangat keruh, warga mau tidak mau menggunakan air tersebut karena tidak ada lagi sumber air bersih di rumahnya. Musim kemarau yang menyebabkan krisis air bersih akhirnya membuat warga kebingungan. \"Sejak tiga bulan lalu, kami kesulitan air. Ya hanya di kubangan ini kita bisa mendapatkan air untuk mencuci, mandi dan buang air besar,\" ujar Sukarni, warga Blok Pulorancang, Kecamatan Gegesik, kemarin (8/9). Masih dikatakan Surkani, sumur-sumur milik warga sudah mengering. Akhirnya warga terpaksa mencari air yang ada di sekitar lingkungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. \"Sumur yang ada kering semua. Mau buat cuci, mandi tidak bisa. Jadi terpaksa ambil di sini,\" lanjut dia. Sebelum menggunakan air kubangan itu, warga lebih dahulu mengendapkan air tersebut. Sehingga kotoran yang terdapat dalam air tersebut mengendap sehingga air bisa sedikit lebih bersih. Setelah itu barulah masyarakat menggunakannya untuk keperluan MCK. \"Kalau untuk minum dan masak, kami bei Rp3 ribu per jeriken,\" jelasnya. Warga lainnya, Zainab juga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Bantuan air bersih, kata dia, pernah didapatkan tapi hanya sekali. Itupun dari anggota DPRD. \"Bantuan hanya satu kali, sementara kami membutuhkan air bersih setiap hari. Jadi bantuan itu sama sekali tidak berpengaruh karena setiap hari kita harus cari air,\" jelasnya. Sementara air kubangan itu terus menyusut setiap harinya. Dirinya khawatir beberapa pekan mendatang air kubangan tersebut mengering. \"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kalau memang beberapa pekan lagi tidak turun hujan. Kita benar-benar tidak dapat air kalau kubangan ini kering,\" katanya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: