Empat Wakil Indonesia Angkat Koper
JAKARTA -Mendung seolah sedang memayungi pemain bulu tangkis Indonesia. Pemain-pemain andalan Indonesia rontok pada babak perempat final kejuaraaan bulutangkis superseries Japan Open 2015. Dua nomor yang selalu menjadi andalan Indonesia di kejuaraan-kejuaraan bergengsi, ganda putra lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan serta ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tumbang. Juara kejuaraan dunia 2015, Hendra/Ahsan harus mengakui keunggulan ganda putra asal Tiongkok, Zhang Nan/Fu Haifeng, 9-21 ,18-21. Sementara Owi/Butet bertekuk lutut di hadapan ganda campuran asal Korsel, Ko Sung Hyun /Kim Ha Na, 16-21,21-23 di Tokyo Metropolitan Gymnasium,kemarin (11/9). Kemenangan Ko Sung Hyun/ Kim Ha Na atas juara tiga kali All England kemarin seolah membayar tuntas kegagalan mereka pada kejuaraan dunia 2015 pertengahan Agustus lalu. Kala itu, mereka dihentikan oleh Owi/Butet di babak perempat final 8-21,15-21. Tidak hanya itu saja, rekor head-to-head juga semakin mendekat menjadi 3-2 untuk keunggulan Owi/Butet. Bagi Owi/Butet, kekalahan itu semakin menunjukkan inkonsistensi performa ganda campuran terbaik Indonesia. Apalagi jika melihat dari kekalahan kemarin seolah mengulangi episode ketika ditundukkan oleh Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak semifinal kejuaraan dunia 2015 lalu, 22-20,21-23,12-21. Kala itu, juara dunia bulutangkis 2013 itu, memiliki kesempatan untuk melenggang ke babak final setelah mengambil game pertama, serta unggul 20-18 pada game kedua. Namun impian itu lenyap, tatkala Zhang/Zhao mampu membalikkan keunggulan di game kedua, 21-23 dan akhirnya menang di game ketiga 12-21. Situasi sedikit berbeda terjadi pada partai perempat final kemarin. Owi/Butet yang kecolongan game pertama, 16-21, mencoba mengejar di game kedua. Situasi sepertinya berpihak kepada Indonesia, ketika Owi/Butet unggul 20-17 pada game kedua. Namun pasangan asal negeri ginseng justru mampu merebut tiga poin berturut-turut untuk memaksakan deuce 20-20. Pada poin-poin krusial, Owi/Butet pun gagal dan akhirnya kandas 21-23. Menurut Butet, dari segi penampilan tak ada yang berubah dari pasangan asal Korsel tersebut. Kekalahan tersebut lebih banyak di sebabkan oleh kesalahan-kesalahan sendiri. Butet juga mengaku sedang tidak performa terbaiknya karena tidak dalam kondisi seratus persen. “Hari ini (kemarin,Red) kurang enak badan, jadi badan bawaannya berat. Saya sudah coba paksa di lapangan tapi ternyata masih belum bisa. Tapi di luar itu, lawan hari ini mainnya juga memang bagus,” terang Butet. Di sisi lain, pasangan ganda putra terbaik Indonesia mengaku kekalahan straight game itu salah satunya karena salah menerapkan strategi dengan bermain dengan tempo yang pelan ketika kalah 9-21 di game pertama. Bermain pelan justru menjadi bumerang bagi Hendra/Ahsan “Jadinya malah nggak enak sendiri,” terang Hendra. Ketika kembali mencoba bermain cepat di game kedua, juga sudah terlambat karena lawan menunjukkan pertahanan yang lebih baik. “Lawan memang susah dimatiin, karena defense mereka bagus jadi serangan kami bisa dikembalikan terus. Kami justru kewalahan. Seharusnya di game pertama kami bermain seperti pada game kedua,” imbuh Ahsan. Beruntung, Indonesia masih memiliki dua wakil di babak semifinal lewat pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda yang sukses membekuk ganda putra asal Malaysia, Goh V Shem/ Tan Wee Kiong 21-16,21-13.Satu lagi wakil Indonesia yang lolos adalah Tommy Sugiarto yang mampu menaklukkan juniornya, Ihsan Maulana Mustofa yang tampil antiklimaks, 21-10, 21-5. Satu-satunya wakil ganda putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Khirshinda Maheswari juga tersungkur, di tangan Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl asal Denmark, 19-21,17-21. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: