Pastikan Tak Ada Penambahan Cabor

Pastikan Tak Ada Penambahan Cabor

Disdik Berdalih Anggaran Popkota 2015 Minim CIREBON – Dinas Pendi­di­kan (Disdik) Kota Cirebon memas­tikan tidak ada penambahan jum­lah cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Pelajar Kota (Popkota) Cirebon 2015. Hal itu disampaikan Sekretaris Disdik Kota Cirebon, Chasir Edi Supriadi di Kantor UPTD Pengembangan Olahraga Sekolah (Pors) Disdik Kota Cirebon, Senin (14/9). Kemarin, Edi memimpin rapat persiapan Popkota 2015 di Kantor UPTD Pors. Rapat dihadiri oleh para sejumlah kepala sekolah, guru olahraga dan kepala UPTD Pendidikan se-Kota Cirebon. Dalam kesempatan itu, Edi menyatakan, hanya 16 cabang olaraga dibawah naungan 16 Klub Olahraga Pelajar (KOP) yang akan dipertandingan pada Popkota tahun ini. Pernyataan Edi itu menegas­kan kembali rencana UPTD Pors yang sudah dikemukakan sebe­lumnya. Itu artinya, KOP judo, baseball-softball, bridge dan biliar harus rela tak dilibat­kan dalam perhelatan multieven olahraga tingkat pelajar terbesar di Kota Cirebon tersebut. “Ada cabor yang tidak dipertandingkan, bukan berarti cabor-cabor itu dihilangkan. InsyaAllah pada tahun 2016 nanti, akan kita galakan kembali,” ujarnya usai rapat. Edi tidak memungkiri, pengurangan jumlah cabor pada Popkota tahun ini terjadi akibat minimnya anggaran. Anggaran yang tersedia untuk Popkota tahun ini, lanjut Edi hanya Rp200 juta rupiah. “Anggaran tidak cukup untuk melaksanakan pertandingan seluruh cabor. Makanya, kita prioritaskan cabor-cabor yang terdaftar di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN),” jelasnya. Sejak tahun lalu, UPTD Pors selalu dihadapkan pada persoalan minimnya anggaran ketika akan melaksanakan Popkota. Menurut Edi, hal itu terjadi karena anggaran Disdik pun berkurang sejak 2014. Sebagai perbandingan, Edi mengungkapkan bahwa pada tahun 2013, Disdik menerima anggaran Rp16 miliar dari APBD Kota Cirebon. Namun, untuk tahun ini hanya Rp10 miliar. Sementara itu, dana yang dikucurkan Disdik kepada UPTD Pors pada tahun 2015, kata Edi, sebesar Rp800 juta. Jauh menurun ketimbang dua tahun lalu. Ketika itu, UPTD Pors mendapat suntikan dana sebesar Rp1,5 miliar. “Ini persoalan yang harus kita hadapi bersama dan harus disikapi dengan kepala dingin,” katanya. “Satu hal yang perlu dipahami adalah, UPTD Pors merupakan lembaga di bawah eselon tiga. Jangan malah justru UPTD Pors itu ingin melebihi (anggaran, red) dari bidang (yang dipimpin pejabat eselon tiga, red). UPTD Pors itu kan bukan bidang, jadi tentu harus di bawah bidang. Oleh karena itu, dengan kebijakan walikota, kalau bisa, di bentuk lah bidang baru, yaitu bidang olahraga di Dinas Pendidikan,” paparnya. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Popkota 2015 Ikin Sahrikin mengungkapkan, selain menetapkan 16 cabor yang dipertandingkan di Popkota, rapat yang digelar kemarin memutuskan perubahan waktu pelaksanaan Popkota. Pembukaan Popkota yang sebelumnya direncanakan pada 5 Oktober mundur hingga 12 Oktober. “Soal waktu pelaksanaan itu kita sepakati bersama-sama. Karena pada tanggal 5 Oktober itu di beberapa sekolah masih ada kegiatan ujian tengah semester maka Popkota mundur hingga 12 Oktober,” terangnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: