Densus Tangkap Tersangka Teroris

Densus Tangkap Tersangka Teroris

Miliki Bahan Bom, Diduga Penerus Noordin M Top BANDUNG - Tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Mabes Polri, Sabtu siang (7/8),  meringkus lima tersangka teroris yang diduga jaringan Noordin M Top. Dua tersangka teroris ditangkap di di Jalan Cikuda RT 2/RW 12 Kampung Sukaluyu Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Keduanya yang diketahui bernama Fahri Tanjung dan Hamzah, itu disergap puluhan aparat tanpa ada perlawanan. Sedangkan, tiga tersangka lainnya dibekuk di tiga tempat berbeda, Subang, Padalarang, dan Cileunyi. Pantauan Bandung Ekspres (Grup Radar Cirebon), penyergapan Fahri dan Hamzah itu dilakukan sekitar pukul  11.00. Lokasinya sekitar 100 meter dari Yayasan Pendidikan Islam Ar-Rosyidiyah. Fahri diringkus di kontrakannya, sedangkan Hamzah sempat kabur melalui kebun singkong belakang rumah sebelum akhirnya dilumpuhkan Densus. Berhasil mengkap buruan, Tim Gegana Mabes Polri menyisir lokasi sekitar rumah kawanan tersebut. Polisi menemukan bungkusan karung dan jeriken berisi cairan berbahan kimia. Tadi malam, sekitar pukul 21.30, barang bukti yang diduga sebagai bahan bom itu diledakkan di sekitar lokasi kejadian. Sebelum meledakkan, petugas sempat memberi peringatan kepada warga agar menjauh dari TKP. Melalui pengeras suara, polisi melalakukan hitungan mundur beberapa detik sebelum bom diledakkan. “5, 4, 3, 2, 1, boom…” Bom pun diledakkan. Suara ledakkan terdengar sangat keras sehingga membuat warga sempat panik. Selain itu, ledakkan bom pun memercikkan api dan kepulan asap. Kapolda Irjen Sutarman mengakui menangkap Fahri Tanjung alias TJ dan Hamzah alias Hz. “Kedua tersangka, merupakan jaringan yang  diduga penerus Azhari dan Noordin M Top. Itu merupakan jaringan yang selama ini beroperasi di Indonesia,” jelasnya kepada Bandung Ekspres, tadi malam. Kapolda menjelaskan, tadi malam keduanya masih diperiksa di Mapolda Jawa Barat. “Temasuk ketiga pelaku teroris lainnya,” jelasnya. Kapolda mengaku, di tempat kontrakan Pasir Biru tersebut, masih ada bahan peledak dan rangkaian lain masih aktif. “Untuk menjinakan bahan peledak, kami berkoordinasi dengan PLN. Sebab, jika listrik itu tidak dimatikan bisa memicu atau membuat percikan api terhadap bahan peledak,” beber Sutarman. Sutarman menyebutkan, jenis bahan peledaknya high explosive. Untuk menjaga situasi keamanan di TKP, pihak kepolisian telah memasang police line sekitar 300 meter dari TKP. Dirinya mengaku, jika hasil pemeriksaan dan penyeldidian telah rampung kapolri dan kadivhumas akan memberikan keterangan pers resmi. Ditanya mengenai target lain untuk penyergapan selanjutnya, kata Sutarman, di wilayah Cileunyi Kabupaten Bandung dan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Sementara itu, Kustiati (41), warga setempat, mengungkapkan, ketika penggerebekan, dia tidak mendengar ada suara tembakan. “Saya hanya dengar bunyi keras sirene dan klakson mobil polisi. Setelah itu, puluhan anggota keluar dari mobil dan langsung mangepung rumah kontrakan tersebut,” tutur warga yang rumahnya tak jauh dari TKP. (idr/adi/arif-job)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: