Piala Bupati Terpaksa Diundur
Panitia Berdalih karena Pilwu Serentak, Pilih Digelar Bulan November CIREBON - Turnamen sepak bola Piala Bupati Cirebon 2015 batal digelar bulan ini. Pelaksanaannya ditunda hingga November mendatang dengan alasan keamanan. Panitia pelaksana Piala Bupati Cirebon 2015 khawatir terjadi kericuhan karena turnamen digelar menjelang pelaksanaan pemilihan kuwu (pilwu) serentak yang akan dilaksanakan di Kabupaten Cirebon, 25 Oktober mendatang menjadi. Owner Cirebon FC Sutardi Raharja yang juga Ketua Panitia Piala Bupati Cirebon 2015 mengatakan, keputusan menunda Piala Bupati 2015 diambil setelah dirinya berkonsultasi dengan pihak kepolisian. Pelaksanaan turnamen yang akan memakan waktu hingga satu bulan berbenturan dengan pelaksanaan pemilihan kuwu serentak yang akan diikuti 124 desa di Kabupaten Cirebon. “Kita belum melayangkan surat resmi ke kepolisian. Tapi dalam beberapa kesempatan saya sempat konsultasi dengan sejumlah anggota Polres Cirebon Kabupaten. Mereka menyarankan Piala Bupati ditunda hingga November,” tutur Sutardi, kemarin. Alasan pihak kepolisian, menurut Sutardi, sangat jelas. Suasana panas menjelang pemilihan kuwu serentak dikhawatirkan menimbulkan kericuhan di sejumlah wilayah. Termasuk wilayah yang dijadikan homebase Piala Bupati Cirebon 2015. “Setelah dipertimbangkan, kami akhirnya mengambil keputusan, pelaksanaan Piala Bupati Cirebon 2015 ditunda hingga bulan November. Pembukaannya akan dilaksanakan pada tanggal 2 November di Lapangan Ranggajati,” tutur Sutardi. Kendati diundur, pendaftaran peserta Piala Bupati tidak diperpanjang. Pendaftaran peserta sudah ditutup sejak Sabtu akhir pekan lalu. Jumlah peserta yang sudah resmi mendaftar sebanyak 24 tim, berasal dari 24 kesamatan se-Kabupaten Cirebon. Agenda lainnya pun terus berjalan sesuai rencana. Seperti pelaksanaan screening pemain yang sudah dilaksanakan mulai Rabu (16/9) di Sekretariat KONI Kabupaten Cirebon. Screening yang dilakukan panitia Piala Bupati Cirebon 2015 tidak seperti biasanya. Para pemain tidak dilibatkan secara langsung. Screening itu hanya dilakukan dengan mengkroscek data base pemain. “Kita tidak memeriksa fisik pemain dalam screening. Yang dilakukan hanya mencocokan data pemain yang sudah dilampirkan masing-masing tim dalam album pemain. Pemeriksaan secara fisik akan dlakukan oleh dokter khusus manakala ada protes saat turnamen berlangsung,” ujar Sutardi menjelaskan. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: