2.000 Petugas Dikerahkan, Desa Manislor Siaga Satu

2.000 Petugas Dikerahkan, Desa Manislor Siaga Satu

KUNINGAN- Empat hari menjelang bulan suci Ramadan, aparat keamanan di Kabupaten Kuningan melipatgandakan pengamanan di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana. Sekitar 2.000 aparat keamanan baik dari polisi, Brimob, dan Satpol PP dikerahkan ke lokasi yang sempat menjadi tempat perang batu, sepekan silam. Inilah jumlah pasukan terbesar yang diterjunkan ke Manislor untuk mencegah terulang kembali bentrokan antara Ormas Islam dan Ahmadiyah. Selain menerjunkan personel aparat keamanan, Brimob juga menyiapkan dua mobil water cannon satu mobil yang membawa barikade dari kawat. Satu mobil water cannon disiapkan di arah barat Manislor dan satunya di dekat Masjid Nurul Huda atau di sebelah timur tak jauh dari jalan raya Kuningan-Cirebon. Sementara mobil yang membawa barikade dari kawat tetap standby di pinggir jalan raya. Aparat keamanan sendiri nampaknya belum mau memasang kawat berduri itu karena mass yang dikhawatirkan datang juga belum terlihat berdatangan. Data yang diperoleh Radar, penambahan jumlah aparat keamanan ini mendapat dukungan dari sejumlah polres di wilayah III. Dari Polres Kuningan sendiri tercatat sebanyak 2 peleton Dalmas diterjunkan. Kemudian Polres Majalengka dan Polresta Cirebon masing-masing mengirim 1 peleton dan Polres Sumber mengirim 2 peleton Dalmas. Sedangkan Brimob Datesemen C mengirimkan 2 peleton pasukannya. “Jumlah anggota yang terlibat pengamanan di Manislor sekitar 2.000 orang. Mereka berasal dari Polres Kuningan sendiri ditambah bantuan dari polres di wilayah III, minus Indramayu. Anggota disebar di sejumlah titik yang kemungkinan akan menjadi pintu masuk menuju ke Kabupaten Kuningan. Antara lain di Caracas, dan Mandirancan serta Kota Kuningan,” terang Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Sukirman SH kepada Radar di Manislor, kemarin (7/8). Selain menjaga perbatasan, aparat keamanan juga disebar di sejumlah lokasi di dalam wilayah Manislor. Wilayah yang penduduknya Ahmadiyah dan non Ahmadiyah  juga tak luput dari pengawasan aparat. Mereka berjaga-jaga di pintu masuk gang dan jalan lingkungan yang ada di desa tersebut. Sedangkan perisai dan helm milik Brimob masih menumpuk di halaman balai desa. Meski mendapat tambahan ribuan aparat keamanan dari polres tetangga dan Brimob, kata Sukirman, kendali operasi tetap ada di tangan Kapolres Kuningan AKBP Dra Hj Yoyoh Indayah MSi. “Kendali operasi tetap ada di tangan bu kapolres. Setiap jam kami selalu melaporkan apa yang terjadi di lapangan. Laporan ini diteruskan ke polda. Mudah-mudahan sih aman saja tidak ada kejadian apapun,” kata dia. Kendati mendapat penjagaan ketat dari aparat keamanan, tapi aktivitas warga setempat tetap berjalan normal. Tidak terlihat adanya penumpukan massa di Manislor. “Kami sih tetap seperti biasa. Dan kami berharap tidak ada kejadian apapun yang bisa merugikan masyarakat. Kami percaya aparat keamanan akan selalu memberikan rasa aman kepada warga di sini,” ujar beberapa penduduk Manislor. Hingga tadi malam, situasi di Manislor tetap terkendali. Sejumlah kendaraan polisi mulai ditarik dari Manislor selepas Isya. “Meski situasi terlihat aman dan terkendali, tapi kami tetap diharuskan siaga. Ada beberapa anggota atau rekan yang ditarik dulu. Namun mereka tetap harus dalam kondisi siaga jika ada perintah untuk kembali ke lokasi,” tutur seorang anggota polisi yang mengaku ikut melakukan pengaman sejak masalah ini mencuat. Konsentrasi aparat keamanan pun semakin ditingkatkan karena diperkirakan massa dari luar Kuningan akan berdatangan mulai Minggu atau Senin. Ini tidak terlepas dari pernyataan Bupati H Aang Hamid Suganda yang berjanji akan menutup masjid Ahmadiyah dua hari menjelang puasa. “Bisa dikatakan kondisi di Manislor siaga satu. Kami tidak ingin kecolongan makanya diterjunkan petugas yang jumlahnya mencapai 2.000 personel,” sebut Sukirman. Sementara itu, pengajian yang diselenggarakan di sebuah masjid di Desa Kondangsari, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, tadi malam, mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Sumber. Beberapa kendaraan polisi berjejer di pinggir jalan raya Kuningan-Cirebon. Selama pengajian berlangsung, aparat keamanan tetap melakukan penjagaan di luar masjid. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: