Bupati Larang Kotori Sungai

Bupati Larang Kotori Sungai

KUNINGAN - Tradisi olahraga sekaligus berwisata air melalui kegiatan Arung Surakatiga sudah melekat di hati masyarakat Kelurahan Winduhaji. Sejak 20 tahun silam, masyarakat belum putus melaksanakan tradisi tersebut. Tak terkecuali Arung Surakatiga tahun 2015. Sedikitnya 1.300 peserta mengikutinya dengan penuh antusias. Dari mulai anak-anak, tua, muda, laki-laki, perempuan turut andil. Masing-masing membawa perahu pelampung yang terbuat dari ban berukuran besar. Mereka tidak hanya berasal dari masyarakat Kuningan, melainkan juga Bandung dan Jawa tengah. Tantangan peserta untuk menaklukan Arung Surakatiga ini tidak mudah. Peserta harus mengarungi sungai sepanjang 4 kilometer dengan penuh liku. Start dimulai dari Bendung Desa Citangtu dan finis di Bendung Kelurahan Windusengkahan. Dibutuhkan tekad dan keberanian jika mereka ingin menang. “Ini agenda tahunan kami untuk untuk mempererat silaturahmi. Disamping untuk mengenalkan alam, sekaligus ikut melestarikan lingkungan hidup disekitar sungai. Juga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-517 Kuningan,” ungkap Ketua Panitia, Endang, kepada Radar. Menurut Endang, Arung Surakatiga sudah menjadi agenda tahunan masyarakat. Arung Surakatiga berawal dari hobi banyak masyarakat Winduhaji yang bermain disungai. Sebab ditunjang oleh potensinya, masyarakat mulai menghelat lomba-lomba Arung Surakatiga. Semakin tahun peminatnya pun semakin banyak. Bukan hanya dari masyarakat Winduhaji tetapi juga masyarakat sekitar. Bahkan masyarakat luar Kuningan. “Dari dulu, sebenarnya sungai ini dikenal dengan sebutan hawangan lengkong, tapi karena pemerintah memberi nama Surakatiga, maka namanya menjadi sungai Surakatiga,” tutur dia. Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda menyatakan, Arung Surakatiga merupakan olahraga rekreasi. Olahraga ini mesti selalu dilestarikan termasuk keberadaan sungainya. “Banyak sungai-sungai dalam kondisi kotor, terutama oleh sampah. Untuk itu, sungai Surakatiga harus ikut dipelihara. Arung Surakatiga juga sekaligus mengingatkan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai,” tandas bupati. Arung Surakatiga, pesan bupati, harus bisa mendorong masyarakat untuk selalu mencintai alam. Dia berpesan masyarakat tidak sembarang mengambil ikan di sungai dengan cara diberi obat (diportas) karena pihaknya telah membuat Perda (Peraturan Daerah) larangan hal tersebut. Jika ada masyarakat yang ngeyel, maka bisa kena sanksi hukum. Bupati juga mengingatkan sungai Surakatiga memiliki potensi untuk olahraga arung meskipun arusnya tidak terlalu menantang. Air irigasi sungai Surakatiga juga telah dimanfaatkan oleh PDAM dan diolah menjadi air minum untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat wilayah timur Kabupaten Kuningan. ”Mari jaga serta melestarikan keberadaan irigasi sehingga kegiatan Arung Surakatiga terus bisa diselenggarakan,” ajaknya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: