Penjual Terapkan Sistem Kiloan

Penjual Terapkan Sistem Kiloan

MAJALENGKA – Beberapa penjual hewan kurban menjual dengan sistem kiloan dibanding dijual per ekor. Bobot hewan dijadikan dasar untuk menetapkan harga jual. Salah seorang pengurus kelompok ternak Desa Kondangmekar Kecamatan Cingambul, Caya menjelaskan, mulai tahun ini mencoba menerapkan sistem penjualan kiloan hewan kurban dalam kondisi hidup. Sistem itu bisa mengurangi spekulasi harga jual yang mengakibatkan para peternak mengalami kerugian akibat spekulasi yang salah perhitungan. “Kalau dulu dijual dengan itungan ekoran, rata-rata para peternak tidak bisa menentukan atau membuka harga dengan nilai yang wajar. Jadinya pasti diawali dengan spekulasi, tapi justru spekulasinya malah rugi karena salah perhitungan. Nah, kalau dijualnya pake sistem kiloan hitungannya jelas, mengikuti setengah harga dari daging yang sudah dipotong. Tinggal dikali berat hewan,” jelas Caya. Sapi dan kambing atau domba kini dijual dengan harga antara Rp60 ribu per kilogram. Namun, bisa tawar menawar tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli. Tetapi pengurangan harga tentu tidak terlalu jauh. Kambing atau domba yang layak kurban biasanya memiliki bobot 50-80 kilogram. Jadi, perkiraan harga jual per ekornya mulai dari 3 juta tapi bisa lebih murah bahkan bisa lebih mahal. Menurutnya, harga jual kiloan saat ini jika dibandingkan dengan harga jual kiloan sebelum memasuki musim kurban mengalami kenaikan. Sebelum musim kurban, harga jual kiloan untuk kambing dan sapi rata-rata di bawah angka Rp50 ribu per kilogram. Peternak lainnya, Pipit mengakui masih ada kendala ketika menerapkan sistem kiloan. Misalnya dalam menentukan ukuran hewan, yang sementara ini baru bisa dilakukan di pasar ternak lokal. Sebab timbangan ternak di wilayah Majalengka baru terdapat di pasar ternak regional Kadipaten dan di Dinas Hutbunak, sehingga para peternak tradisional perlu menguasai rumus perhitungan schroll untuk menentukan bobot hewan ternak. “Rumus perhitungan scroll, yakn LD-22kuadran per 100. Atau panjang lingkar dada hewan ternak ditambah 22 kuadrat dibagi seratus. Rumus Itu biasanya efektif untuk menentuntukan perkiraan bobot hewan ternak, tinggal dikalikan harga kiloan,” paparnya. Sementara itu, untuk penjualan hewan ternak dengan sistem ini, sudah mulai mendapat respons positif dari para pembeli di pasar ternak. Namun untuk musim kurban seperti sekarang ini, para penjual ternak harus memberikan penjelasan dan pemahaman kepada para calon pembeli yang mungkin belum terbiasa dengan sistem tersebut. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: