DKP3 Kekurangan Dokter Hewan
JELANG pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, pemeriksaan hewan-hewan kurban kurang berjalan optimal. Hal itu disebabkan Kota Cirebon kekurangan tenaga dokter hewan. Padahal, dokter hewan sangat dibutuhkan untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan ternak seperti sapi dan kambing. Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon, drh Maharani Dewi mengatakan tenaga medis untuk pemeriksaan hewan-hewan kurban sangat minim. Sehingga pelaksanaan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sedikit terkendala. Jumlah hewan kurban yang dijual dengan tenaga medis sangat tidak sebanding. Menurutnya, di Kota Cirebon sendiri hanya ada empat dokter hewan yang bertugas memeriksa kondisi kesehatan hewan. “Jadi tidak mungkin bisa menjangkau semua tempat-tempat pemotongan hewan. Paling tidak, kami mengandalkan tenaga harian lepas (THL) untuk diperbantukan saat monitoring penyembelihan hewan kurban yang diperbantukan dari pemerintah pusat,” ujar Maharani kepada Radar. Lebih lanjut dia mengatakan, dokter hewan memiliki peran yang sangat dibutuhkan. Bukan hanya beberapa hari menjelang lebaran Idul Adha, tapi pemotongan hewan untuk konsumsi masyarakat luas harus dilakukan pemeriksaan, baik sebelum dipotong maupun sesudah dipotong. “Apakah itu layak konsumsi atau tidak, itu yang harus dicek oleh dokter,” paparnya. Mengenai tambahan THL, kendalanya DKP3 masih kebingungan soal pemberian gaji kepada tenaga harian lepas. Karena untuk menggaji THL dianggarkan dari DKP3. Selama ini, DKP3 sendiri terus mengusulkan kepada tim anggaran pemerintah daerah (TAPD), tetapi karena saat ini masih ada kebijakan moratorium pembukaan CPNS, maka masih terkandala. “Sekarang ini masih ada kebijakan larangan untuk pengadaan CPNS dari Kemen-PAN-RB. Jadi untuk penambahan dokter hewan pun masih belum bisa dilakukan,” katanya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: