Manis Lor Masih Terkendali

Manis Lor Masih Terkendali

Isu Penyerangan Terhadap Ahmadiyah Tidak Terbukti KUNINGAN - Isu adanya pengerahan massa Ormas Islam se-Jabodetabek untuk melakukan penyerangan kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, sampai Minggu (8/8) tidak terbukti. Kendati demikian, ribuan aparat gabungan kepolisian dan Satpol PP masih berjaga-jaga di lokasi. Menyusul telah jatuhnya janji Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda untuk menutup 1 mesjid dan 7 musola Ahmadiyah Desa Manis Lor sebelum Ramadan tiba. Namun hingga H -2 menjelang Ramadan, penutupan tersebut tidak kunjung direalisasikan. Sebagai antisipasi amuk massa, terutama dari Ormas Islam, ribuan aparat se wilayah III Cirebon plus Polda Jawa Barat tetap dalam kondisi siaga satu di Manis Lor. Belum terlihat adanya penurunan jumlah pasukan. Mobil barikade kawat dan water canon juga masih tampak bertengger dipintu masuk Desa Manis Lor. Dua mobil water canon tetap diposisikan seperti semula. Satu mobil menghadap timur, persis dipinggir jalan samping Masjid Nurul Huda dan satu mobil menghadap ke arah barat dengan posisi di jalan masuk arah barat Desa Manis Lor. Di sisi lain, barikade kawat juga belum dipasang. Karena mungkin belum ada sedikitpun tanda datangnya massa Ormas Islam di desa berpenduduk JAI paling besar se Asia Tenggara ini. Tampak sekali, pasukan Dalmas kelelahan termasuk Brimob. Sambil menunggu perintah, mereka memilih menyempatkan diri memejamkan mata di halaman atau teras rumah penduduk. Ada juga istirahat di balai desa, sebagian memilih mengobrol santai bersama rekan kerja. Bahkan ada sekelompok Dalmas, terpaksa tidur menumpuk sambil duduk di halaman sebuah rumah penduduk. Maklum sejak kejadian bentrok Ormas Islam dan warga Ahmadiyah sepekan silam, mereka nyaris tidak bisa tidur karena tugas. “Capek sih nggak, apalagi ini tugas. Cuma kurang tidur saja, malah kita nyaris gak tidur Mas. Ya khawatir terjadi apa-apa di sini. Tapi mudah-mudahan gak ada apa-apa,” ungkap salah satu personil Dalmas saat ditanya Radar, di Desa Manis Lor. Sayang, 2 nomor HP pimpinan Ormas Islam di Kabupaten Kuningan seperti Gerakan Reformis Islam (Garis) dan Silaturahmi Umat Manusia (Siluman) untuk dimintai komentarnya mengenai isu penyerangan Ormas Islam gabungan menjelang Ramadan tidak bisa dihubungi. Sementara, Kasi Ops Satpol PP, Indra Ishaq, mengaku, sudah beberapa hari pasukannya stanby di lokasi (Desa Manis Lor, red). Sehingga belum ada kegiatan lain menjelang bulan suci Ramadan ini. ”Kondisi Manis Lor sampai saat ini masih normal-normal saja. Mudah-mudahan terus kondusif baik sebelum maupun sesudah bulan puasa. Untuk sementara, kami juga belum ada perintah penyegelan dari pak bupati, karena menunggu keputusan dari pusat,” terangnya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: